Keluarga Emiliano segera pergi ke halaman belakang Mansion
Disana sudah ada satu jet tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil alias Sedang
Grandma Wilona sudah sadar sekitar 15 menit yang lalu
"Hiks Leon cepat kita harus pergi sekarang. Aku ingin melihat anak ku Leon,Aku yakin bahwa Clara belum meninggal. Ini cuma bercanda dia ingin aku pulang kesana haha,dari dulu dia suka bercanda hiks. Clara ku masih hidup"ucap Grandma Wilona sambil menangis
Ia masih belum menyangka bahwa anak perempuan satu satunya meninggalkan dia
Keluarga Emiliano segera pergi ke mansion kediaman Raden dan Clara
Mereka menggunakan jet pribadi milik Grandpa Eric
Didalam Jet itu hanya ada keheningan
Didalam keheningan itu Etgar sedang berfikir bagaimana caranya agar ia bisa berbicara dengan kedua adek nya nanti
Apakah kedua adek nya akan memaafkan nya?
Karena bisa dibilang kesalahan nya cukup membuat Kalanda menderita
Disaat Kalanda di siksa ia tak ada karena sesuatu
Sungguh ia sudah memendamnya sejak lama
Ia ingin mengatakan apa yang ia rasakan
Sungguh ia menyesal karena mengikuti apa kata 'seseorang' itu
Tapi jika dia tidak mengikuti nya akan membuat bahaya bagi semuanya
Mungkin karena dia kembali ke London 'seseorang'itu melanggar janjinya
Sungguh ia akan berbicara kepada keluarga nya baik dari keluarga sang ayah ataupun ibu
Indonesia...
Pukul 15.00
Di kediaman Kalanda penuh dengan orang berbaju hitam
Mereka melayat karena kematian ibu Clara
Dari tetangga, saudara, teman,rekan, pekerja
Mereka semua memakai baju hitam
"Hiks Suamiku,menantu kesayangan ku tiada hiks... Aku tak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau Rani dan kakaknya melihat keadaan sang ibu nya hiks.. s seperti ini"ucap nenek Laila kepada kakek Dion
Kakek Dion dia menangis dalam diam
Ia tau siapa pelaku aslinya
Karena saat di telpon oleh pihak kediaman Clara dan Raden
Mereka hanya mengatakan bawa Clara sudah tidak ada dan tidak mengatakan siapa pembunuh nya
"CLARA!!" Suara teriakan melengking dari seorang wanita
Membuat seluruh orang yang ada disana mengalihkan perhatian nya ke pintu masuk utama
Wanita itu segera masuk dan menghampiri peti mati milik Clara
Ia melihat sosok wanita yang cantik sedang terbaring di dalam nya bahkan ia bisa melihat di pelipis nya terdapat luka tembakan
Ia menangis sejadi jadinya, melihat anak satu satunya yang ia sayangi,ia rawat penuh kasih sayang meninggalkan nya dengan mengenaskan
Sedangkan Kalanda melihat sang ibu terbaring tak bernyawa menangis
Ibu yang amat dia sayangi walaupun ia selalu menyakiti nya
Tapi bagaimana pun dia adalah ibunya,orang yang melahirkan nya ke dunia
Marven melihat Kalanda yang menangis pun segera menghampiri nya
"Kalanda"ucap nya
Kalanda terkejut melihat Marven ia sangat rindu dengan Marven
Marven segera memeluk Kalanda dan membawanya duduk di samping keluarga Marven
"Sudah jangan nangis,nanti ibu tidak bisa tenang disana"ucap Marven sambil mengusap punggung Kalanda
" T tapi Ven,Alan belum bahagia in ibu"ucap Kalanda lirih
Rani yang melihat kakak pertama nya segera memeluk Etgar
"Hiks... Abang.. ibu bang.. ibu.. Rani belum minta maaf sama ibu bang... Hiks kenapa ibu harus pergi dulu.."ucap Rani sambil memeluk tubuh Etgar
Etgar tak kuasa melihat sang adik menangis pun memeluk nya
"Rani... Ini bukan salah kamu dek,ini salah ayah.."ujar Etgar
TBC...
Wih lama gk up kangen gk?
Author gk up gara-gara author pas itu sakit
Nah sekarang author up janlup Votmen
Oh ya jangan lupa mampir ke cerita author yang lain ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalanda
De TodoMarven Agraish Kavindra. Ketos dingin nan tegas yang tidak suka anak anak nakal dan keributan,tp takdir berkata lain dia harus berhadapan dengan bad boy yang terkenal akan kenakalan nya. Aishakar Kalanda Zifrano. Seorang anak SMA yang terkenal nakal...