Jennie terbangun dari tidurnya, entah kenapa ia merasa tidurnya tak nyenyak dan gelisah. Waktu baru menunjukkan pukul enam pagi, dua jam lagi ia harus sudah berada di kelasnya. Jennie pun memutuskan untuk segera pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan.
Sesampainya di dapur, Jennie melihat Wonwoo berkutat dengan peralatan dapur. Hari ini adalah hari kamis, itu artinya memang sudah tugas Wonwoo untuk menyiapkan sarapan. Sebelum resmi mengikat janji, Jennie dan Wonwoo sudah mendiskusikan banyak hal. Salah satunya adalah tentang Jennie yang merasa tak sanggup jika harus menyiapkan sarapan setiap pagi.
Bukannya malas, tapi kedua insan itu memiliki perbedaan selera. Jadi, jika keduanya bergantian memasak, maka Jennie merasa keduanya akan sama-sama menikmati. Meski karena perjodohan, namun tujuan Wonwoo meminangnya adalah jelas untuk hidup bersama, bukan sekedar tinggal bersama.
Jennie berdehem pelan, membuat atensi pria itu beralih padanya. Jennie lantas tersenyum kecil, ia menghampiri Wonwoo dan memperhatikan pergerakan pria itu dengan seksama. "Aku mau tanya sesuatu boleh?"
Tanpa ragu, Wonwoo langsung menganggukkan kepalanya.
"Kamu tau kalau apartemen ini punya aturan khusus?"
Setelah cukup lama terdiam, akhirnya Wonwoo menjawab, "Tau."
"Terus, kenapa ga bilang?"
"Aku ga mau ambil resiko."
"Ambil resiko gimana?!" tanya Jennie sedikit tersulut dan menaikkan nada bicaranya, "Kamu tau? Kemarin, aku hampir mati karena ga tau apa-apa tentang aturan itu."
"Kalau aku kasih tau, emang kamu bakal patuh sama aturannya? Atau malah nyoba buat ngelanggar karena penasaran dan ga percaya?"
Wonwoo menghela nafas, tak ada gunanya berdebat pagi-pagi buta seperti ini. Keduanya masih kelelahan karena kejadian semalam, hal membuat mereka menjadi sedikit sensitif.
Wonwoo lantas memberikan sepiring sarapan yang sudah ia masak pada Jennie. "Kamu sarapan dulu, aku tunggu di mobil." lanjutnya kemudian berjalan menuju lemari dekat dapur untuk mengambil kunci mobil.
Namun sebelum meninggalkan apartemen, Wonwoo memberi peringatan lain yang membuat Jennie kembali teringat kejadian semalam.
"Kedengerannya, mungkin ga masuk akal. Tapi pukul duabelas malam, bukan lagi waktunya buat manusia, Jennie."
Maksudnya, sosok petugas apartemen semalam bukanlah manusia?
°°°°°
Siang ini, Jennie pulang lebih awal karena dosen tiba-tiba membatalkan kelas karena urusan pribadinya. Menyebalkan memang. Namun apa boleh buat?
Merasa bosan, akhirnya Jennie memutuskan untuk mengunjungi kafe milik Jeongyeon untuk bersantai sejenak. Berharap gadis itu ada di kafe dan bisa diajak berbincang.
Namun saat ia tiba, salah satu pegawai mengatakan jika Jeongyeon pergi keluar untuk bertemu dengan seseorang sejak pagi. Tetapi saat ini waktu hampir menujukkan pukul satu siang, gadis berambut pendek itu tak kunjung kembali. Jennie sudah mencoba mengubungi Jeongyeon, namun ponselnya tak aktif.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Hell In Heaven
Misterio / Suspenso❝ Kayaknya, ada yang salah dari apartemen ini. ❞ *RE-PUBLISH 「Jenwoo (Jennie, Wonwoo) ft. 96 line」