Jennie mengintip Wonwoo dengan sudut matanya. Pria itu nampak sudah tertidur pulas. Lantas, Jennie pun berniat untuk menjalankan rencananya.
Sebenarnya beberapa saat lalu sebelum keduanya kembali ke kamar, Jennie mendapat pesan dari Joy. Gadis itu mengajak Jennie datang ke unitnya dan membahas sesuatu. Namun karena hari sudah cukup larut, Wonwoo melarang Jennie untuk pergi. Meski sudah berusaha dengan beribu cara, tak ada satu pun alasan yang berhasil meyakinkan pria itu.
Joy mengatakan jika ia ingin membahas hal yang sangat penting, hal yang berkaitan dengan apartemen ini. Hal itu membuat Jennie tidak bisa tidur karena merasa penasaran tentang hal apa yang akan Joy bicarakan. Jennie pun memikirkan ide licik dengan diam-diam meninggalkan apartemen saat Wonwoo sudah tertidur.
Perlahan, Jennie bangkit dari tempat tidurnya dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Duk!
Jennie menjerit tanpa suara saat jari kakinya tanpa sengaja membentur meja samping tempat tidurnya. Ia kembali menatap Wonwoo, beruntung pria itu masih tertidur.
Kemudian, Jennie meraba-raba nakas, untuk mencari ponselnya dalam kegelapan. Ia tak bisa menyalakan lampu kamar karena khawatir Wonwoo akan terbangun karena perbuatannya itu. Jika Wonwoo terbangun, maka usahanya akan sia-sia.
Setelah berhasil menemukan ponselnya, Jennie berlari kecil keluar kamar. Jennie pun segera berjalan menuju pintu keluar apartemen dan langsung menutup pintu dengan rapat. Setelah berada di luar, Jennie pun langsung menghela nafas lega.
Sembari bersenandung kecil, Jennie pun berjalan ke arah lift untuk turun ke lantai 5, menemui Joy di unitnya.
Jennie mungkin tidak menyadarinya, namun ada seseorang yang mengawasi pergerakannya dari ujung lorong apartemen itu.
°°°°°
"Loh, Hanbin?"
Jennie lantas mengerutkan kening saat melihat Hanbin yang sudah lebih dulu tiba di apartemen Joy. Pria itu nampak bersender santai di sofa dengan televisi yang menyala di hadapannya.
Merasa ditatap curiga oleh Jennie, lantas Hanbin memutar bola mata, "Jangan mikir aneh-aneh deh. Gue juga masih waras kali."
Jennie hanya mengedikkan bahu. Ia mendudukkan diri di samping Joy, kemudian bertanya, "Emang mau pada bahas apa sih?"
"Jujur, gue ngerasa beberapa aturan di apartemen ini aneh." balas Joy yang langsung mendapat tatapan bingung dari Jennie.
"Aturan? Emang apartemen ini punya aturan khusus?"
"Lo ga tau, Jen?" Hanbin balik bertanya dengan bingung.
Jennie lantas menggelengkan kepala, "Sumpah, demi apapun gue ngga tau."
Hanbin memberikan ponselnya pada Jennie yang berisi foto mengenai aturan apartemen tersebut. "Sebenernya bisa dibilang, gue juga penghuni baru. Gue baru pindah 2 bulan lalu, terus jarang pulang juga sih ya karena aturan ini."
"Kalo ngelanggar juga paling kena denda ga sih?" tanya Jennie menyela cerita Hanbin.
Hanbin dan Joy nampak bertukar pandang, kemudian Hanbin lanjut bercerita, "Denger-denger, ada beberapa penghuni apartemen yang meninggal sehabis ngelanggar aturan itu, terutama poin 5."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Hell In Heaven
Misteri / Thriller❝ Kayaknya, ada yang salah dari apartemen ini. ❞ *RE-PUBLISH 「Jenwoo (Jennie, Wonwoo) ft. 96 line」