"Cieelah, udah ngampus aja nih pengantin baru."
"Apa sih." desis Jennie yang baru saja bergabung ke meja kantin dengan teman-temannya.
"Tega banget ngga ngundang kita. Lo udah ga nganggep kita bestie lagi, Jen?" lanjut Daniel mulai mendrama, seperti biasanya.
"Drama banget sumpah." decak Jennie kelewat kesal.
Daniel kembali memasang wajah sedih, "Jahat kamu, Jen."
"By the way, sore ini gue mau pindah. Ngasih tau doang sih." kata Joy mengganti topik pembicaraan.
Jennie mengerutkan kening, "Pindah kemana?"
"Bareng gue, aman pokoknya." ucap Hanbin sembari merangkul Joy sedikit kuat, "Emang ni orang ga bisa banget jauh-jauh dari gue. Jangan sampe lo naksir sama gue ya."
Joy langsung menepis lengan Hanbin, kemudian sedikit bergeser menjauhinya, "Najis banget. Orang gue juga baru tau kalo lo tinggal di situ. Untung beda lantai, aman deh gue."
"Lo ga tau, Joy? Hanbin itu ngejar tau. Hati-hati lo." ucap Daniel memperingatkan.
Jennie terkekeh melihat interaksi ketiga sahabatnya itu, "Lagian tiba-tiba banget mau pindah. Lo ga nyaman sama temen kos atau gimana?"
"Bukan. Abang gue yang sebelumnya tinggal disitu mau pindah sama istrinya, jadi unit itu kosong kan. Daripada dijual, ya mending buat gue ajalah. Daripada ngekos ya mending apartemen-lah, dibayarin lagi." balas Joy sembari senyum-senyum sendiri karena bahagia.
"Gila, dibayarin?! Baik banget abang lo." timbal Daniel tak percaya.
"Eh, udah jam segini. Gue ke kelas duluan ya. Dah, guys." pamit Jennie saat baru saja menerima pesan dari teman sekelasnya. Gadis itu pun langsung berlari pergi meninggalkan kantin.
°°°°°
"Doyoung."
"Kenapa?"
Saat Jennie kembali hendak membuka mulut, Sejeong— kekasih dari Doyoung, nampak menatap tajam di sebrangnya. Tumben sekali mereka tidak menempel satu sama lain. Sepertinya waktu yang tidak tepat, mereka mungkin sedang bertengkar.
Namun, Jennie sudah kelewat penasaran. Ia pun memberi kode kepada Sejeong, "Sebentar aja, hehe," ucapnya dengan gerakan mulut, agar tak menganggu dosen yang sedang mengajar di kelasnya.
Jennie pun sedikit bergeser mendekati pria itu, "Lo tinggal di apartemen Dernière maison, 'kan? Ngobrolnya bisik-bisik aja."
"Iya, tapi gue jarang pulang ke sana." balas Doyoung ikut berisik.
"Kenapa?"
"Urusannya sama lo apa?"
"Iya juga sih."
Doyoung menggelengkan kepalanya, kemudian kembali memalingkan pandangannya ke depan untuk menyimak penjelasan dari sang dosen.
"Tapi, kemarin lusa lo ke apartemen ga?" tanya Jennie lagi.
"Ngga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Hell In Heaven
Gizem / Gerilim❝ Kayaknya, ada yang salah dari apartemen ini. ❞ *RE-PUBLISH 「Jenwoo (Jennie, Wonwoo) ft. 96 line」