"Aku menolak."
Jaemin menarik napasnya. Ia tahu sangat tidak mudah mengatakan semua itu di hadapan wanita yang paling di segani seperti Tiffany Jung.
Sekalipun Jaemin di tawari dunia dan seisinya lalu menukar Jisung dengan hal itu.
Jaemin tetap tidak akan melakukannya.
Jaemin sudah tahu sifat orang-orang kaya itu seperti apa? Mereka egois. Mereka hanya ingin memuaskan keinginannya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Sekarang mungkin Tiffany melihat Jaemin seolah malaikat karena berhasil melahirkan keturunan laki-laki yang dia inginkan. Lalu bagaimana nasib menantunya yang melahirkan anak perempuan? Dia harus berjuang melawan ketidakadilan saat suaminya di biarkan menikah lagi dan kelak ketika Jaemin menerima semua itu Jaemin mungkin akan bernasib sama seperti menantu yang lain.
Dan hal itulah yang selama ini Jaemin benci.
Ia benci lelaki yang tidak bisa tegas terhadap perasaannya sampai-sampai laki-laki itu tidak sadar telah memberikan luka pada wanita yang sudah mencintainya.
"Kenapa?" tanya Tiffany tenang.
"Aku tidak butuh seorang suami dan anakku tidak membutuhkan semua yang akan kau berikan itu, Nyonya."
"Apa kau yakin?" Tiffany menyunggingkan seringai pendek sambil meletakkan cup kopinya.
"Lebih dari yakin." Jaemin menegaskan, "Bagiku sudah cukup hanya ada Jisung dan bagi Jisung dia tidak membutuhkan siapapun lagi selain Ibunya."
Tiffany membalas hal itu dengan tawa yang keras seolah-olah perkataan Jaemin adalah lelucon.
"Aku bisa menuntut hak asuh Jisung jika sampai kau tidak mau menerima semua ini, Na Jaemin." ujar wanita itu menakut-nakuti.
Melihat Jaemin ternyata sedikit keras kepala membuat Tiffany mau tidak mau bermain keras terhadapnya.
"Apa tidak salah? Aku yang bisa menuntut Nyonya karena sudah melakukan tes DNA terhadap putraku tanpa seizinku!" ujar Jaemin dengan suara tinggi.
Penjaga bernama Shindong masuk ke dalam ruangan. Walaupun dinding ruangan itu kedap suara tapi segala pembicaraan di dalam dapat Shindong dengar melalui earpiece yang sedari tadi terpasang di telinganya.
Tiffany mendengus dan menyuruh Shindong untuk tidak ikut campur.
"Kau hanya akan mengahabiskan uangmu yang sedikit itu untuk hal yang sama sekali mustahil bisa kau menangkan. Pikirkan tentang masa depan Jisung. Dia butuh Jung untuk kehidupannya dan aku butuh dia untuk meneruskan keturunan Jung."
"Aku lebih baik hidup miskin dari pada memberikan anakku pada keluarga kalian."
Jaemin berdiri dari duduknya, sudah berniat pamit tapi suara Tiffany menggagalkannya.
"Siapa yang menyuruhmu memberikan Jisung, hah? Bukannya sudah ku katakan jika aku memintamu menikah dengan cucuku dan kalian bisa hidup sama-sama di kediaman Jung." Tiffany ikut berdiri, kesabarannya mulai hilang.
"Aku tidak butuh semua itu." Jaemin menoleh. "Terimakasih atas penawarannya, kau boleh mencari wanita lain yang bisa memberikanmu keturunan laki-laki. Permisi." Jaemin masih memberikan sopan santun dengan membungkuk lalu benar-benar pergi dari ruangan Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
Fanfiction"Menikahlah dengan cucuku dan ganti marga anakmu menjadi Jung." Na Jaemin tidak pernah membayangkan kejadian seperti itu terjadi dalam kehidupannya. #Nomin #Genderswitch. 2022 ©Jingga.