07: Bukan cinta biasa.

4.5K 590 120
                                    

Udah baca sampe chapter ini masih aja belum nge vote? 😑

read on a white background.

Happy for reading 💚

...

Lebih parah dari mabuk, saat terbangun Jaemin sama sekali tidak bisa mengingat apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih parah dari mabuk, saat terbangun Jaemin sama sekali tidak bisa mengingat apapun. Bedanya pagi ini wanita itu seolah merasakan satu kejadian aneh. Rasa panas membakar sekitar wajahnya dan hal itu mengakibatkan pipi Jaemin di selimuti oleh warna kemerah-merahan. Badan wanita itu mendadak pegal, bibirnya terasa tidak nyaman seolah sedang mengalami sariawan dan di bagian err, putingnya terasa sangat sakit hampir sama rasanya seperti waktu dulu dia baru pertama kali menyusui Jisung.

Kesadaran Jaemin belum terkumpul sepenuhnya. Ia sedang duduk di atas ranjang sambil berusaha mengingat kejadian kemarin. Kenapa Jaemin bisa terbangun di kamarnya sendiri? Bagaimana ceritanya? Otaknya berusaha mengingat-ingat tapi yang terbayang dalam memori jangka panjangnya hanya bagian dimana dirinya melakukan adegan panas dengan seorang pria tidak di kenal di dalam mobil.

"Aah, kenapa aku bermimpi sekotor itu?" Jaemin mengaduh malu sambil memijat-mijat bagian tengkuknya.

Matanya tiba-tiba terbelalak ketika satu ingatan berhasil menyambangi pikirannya.

Kemarin Jaemin dan Jisung hampir mati kedinginan di Jirisan. Jika pagi ini dirinya berhasil di selamatkan kemudian terbangun di kamarnya sendiri, itu berarti seharusnya anaknya juga ada bersamanya sekarang, kan? Namun yang terlihat disana hanya ada Jaemin sendirian.

"Jisung!" teriak Jaemin sambil menyibakkan selimut lalu berlari tergesa-gesa ke luar kamarnya.

"Jangan makan nasi Jisung nanti kalian sakit perut terus pantatnya keluar sekrup." Celotehan bawel itu langsung mengembangkan senyum di bibir Jaemin.

Nafasnya berhembus lega saat mendapati anaknya dengan kondisi tidak kurang satu apapun sudah ada di meja makan. Sedang berdiri di atas kursi sambil mengangkat mangkuk nasinya tinggi-tinggi.

"Siapa yang bilang kalau mainan makan nasi nanti pantatnya keluar sekrup?" Jaemin menghampiri anak itu lalu memberikan kecupan di wajahnya bertubi-tubi.

Tidak ada yang bisa membayar rasa bahagia Jaemin pagi ini. Ia kira hari kemarin itu akan menjadi hari terakhir mereka bersama-sama.

"Bibi." tunjuk Jisung pada seseorang yang sedang memakan roti di sebrang mejanya.

"Ck, sudah ku duga."

"Dari pada aku bilang keluar duit." Minhee membalas cuek. "Lagian dari tadi anakmu menjejali mulut mainan itu dengan nasi."

"Jisung memberikan mereka semua makan! Ibu bilang kalau Jisung harus berbagi!"

"Ya, ya, ya." Minhee masa bodoh.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang