05: Jirisan.

3.5K 531 38
                                    

JANGAN LUPA NGE VOTE!!!!!!

Sedikit nyerempet ke M (18+)

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Aku sangat berterimakasih sekali karena kau datang, Jaemin." Jongin memegang tangan wanita itu. "Kebaikanmu hari ini tidak akan aku lupakan sampai kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya."

"Tsk," Jaemin merasa mual mendengar segala omong kosong atasannya itu. Ia baru saja berganti baju dengan seragam seksi sialan ini dan langsung menepis lengan pembual di dekatnya. "Harusnya yang kau telpon itu karyawan kesayangan mu, sajangnim."

Yang Jaemin maksud adalah Siyeon walaupun gadis itu selalu bilang bahwa Jaemin lah karyawan kesayangan Jongin. Karena wanita itu tidak di libatkan sebagai pemijat di service tambahan dan Jongin yang selalu lemah lembut terhadapnya meskipun beberapa kali Jaemin pernah tidak sopan pada atasannya itu. Tapi bagi pemikiran Na Jaemin, Siyeon lah karyawan kesayangan lelaki itu lantaran selalu gadis itu yang di tunjuk Jongin untuk melayani pelanggan besar.

"Dia tidak bisa di ganggu karena sedang liburan."

"Lalu sajangnim pikir aku bisa di ganggu?" Jaemin berusaha untuk tidak marah.

"Kesibukanmu selama libur pasti cuman mengurus Jisung, lagian hanya satu pelanggan. Tolong jangan sampai membuat dia kecewa ya, aku mohon.." tangan Jongin bersimpuh dengan suara mendayu-dayu. "Ayahnya Seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidupku."

Jika Jaemin tidak punya yang namanya adab. Dia sudah memukul wajah Jongin sekeras yang Jaemin bisa. Hanya dia bilang? Ibu yang mengurus seorang anak dia anggap sepele? Apa lelaki ini tidak sadar sebelum hidupnya jadi seperti sekarang, dulu Ibunya pasti mengurusnya dengan sangat repot.

"Aku memijat di ruangan mana?"

Jaemin tidak mau terus mendebat dan malah membuatnya semakin lama di tempat ini.

Wanita itu tidak ingin mengecewakan Jisung lantas mengingkari janji untuk pergi ke tempat Ski setelah pekerjaannya selesai.

"Ruang VVIP A." Jongin mengelus lehernya seperti sedang ragu, "Dia memesan hot summer."

"Apa?" Jaemin kembali berbalik padahal sudah berada di hadapan pintu keluar. "Apa kau sedang menjebak ku Kim Jongin? Aku tidak ingin melakukannya!"

"Jaemin!" Jongin menghalangi Jaemin saat wanita itu bergegas membawa barang-barangnya untuk pulang, "Dia hanya memesan paket itu bukan berarti kau harus melakukan hal yang tidak-tidak. Aku yakin dia tidak akan bertindak macam-macam padamu. Aku mohon Jaemin.. hanya kau yang bisa membantuku hari ini."

"Kalau sampai seujung kuku saja laki-laki itu berani menyentuhku. Aku akan mengundurkan diri hari ini juga." Wanita itu terdengar tidak main-main.

"Aku akan mengingat hal itu."

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang