SH Ch34

3.3K 356 35
                                    

"Jeno!"

Yang dipanggil hanya menoleh tanpa ekspresi. Datar. Dingin.

"Apa kau tidak melihat jam? Aku menunggumu dari jam 7 malam dan sekarang sudah jam 2 dini hari! Aku sudah memintamu untuk pulang cepat di hari ulang tahunku, aku ingin kita makan malam bersama!"

"Lalu?" singkatnya tak acuh, dan Jeno pergi begitu saja dari hadapan perempuan muda yang nampak menahan emosi.

"Demi Tuhan aku tidak kuat lagi, Jeno! Sebenarnya apa salahku padamu? Aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu, setidaknya HARGAI AKU SEDIKIT SAJA!!!" perempuan tersebut berteriak frustasi di belakang Jeno diiringi tangis pilu, sementara yang diteriaki hanya melengos tak peduli seakan tak punya hati.

"Sayang?"

"Aku tidak bisa lagi, hiks... Aku menyerah pada Jeno."

"Sabarlah, sayang..." Jesicca mengusap lembut rambung panjang perempuan itu, "ini bahkan belum ada satu tahun. Ada Mama, tenanglah. Jeno selalu menuruti apapun perkataan Mama."

"Jeno memang selalu patuh pada Mama. Tapi lihat, Ma! Semakin hari sikapnya semakin dingin. Aku bahkan tidak pernah melihatnya tersenyum sedikit pun apalagi tertawa. Tidak banyak bicara, tidak berekspresi, dia seperti manusia yang tidak punya hati dan perasaan."

"Jeno tidak seperti itu!"

"Berhenti menutupi fakta, Ma! Aku tidak bisa lagi... Aku tidak bisa! Silakan Mama cari perempuan lain yang sanggup mendampingi Jeno, aku menyerah!"

"Tapi bagaimana dengan..."

"Nanti akan aku berikan dia pada Jeno. Aku tidak mau dibebani!"

***

Sore hari di musim semi, Jaemin menatap keluar jendela kelasnya sambil tersenyum simpul memandang langit cerah. Dosen baru saja menutup sesi pembelajaran terakhir untuk hari ini.

"Jaemin?"

"Ya?"

"Mau pulang bersamaku?"

Jaemin sungguh tak tega menolak tawaran pemuda tinggi di hadapannya.

"Ku mohon..."

"Baiklah, Sungchan." ia pun berakhir setuju dan lekas membereskan barang-barangnya.

"Kita mampir ke pusat perbelanjaan dulu, ya?"

"Kau mau membeli sesuatu?"

"Iya, tapi bukan untukku. Aku ingin membelikan sesuatu itu untuk seseorang yang spesial."

Jaemin dan Sungchan tiba di tempat tujuan yaitu salah satu pusat perbelanjaan terbesar di tengah kota. Keduanya mulai menjelajah dan mencari sesuatu yang Sungchan maksud. Toko aksesori.

Setelahnya mereka sempatkan bermain di timezone lalu makan bersama  di resto cepat saji.

"Terima kasih sudah mengantarku." Jaemin melempar senyum tulus pada pemuda tampan di hadapannya.

"Sama-sama." Sungchan berucap gugup kemudian merogoh tas selempangnya, "Jaemin... Ini untukmu."

Si manis menatap kotak perhiasan yang terbuka di tangan Sungchan. "S-sungchan..."

"Kau spesial untukku, Jaemin. Kau mau menerimanya, kan?"

"Sungchan, a-aku..."

"Aku mohon!"

Jaemin akhirnya mengangguk meski ragu. Sungchan tersenyum lebar sampai menampakkan deretan gigi rapihnya.

"Aku pasangkan ya?"

Sugar Hyung? [Jaemin harem] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang