SH Ch40

1.1K 113 12
                                    

Sore ini Jeno baru saja selesai menemui rekan bisnisnya di sebuah restauran. Karna kebetulan hari libur jadi mereka memutuskan bertemu di luar kantor untuk membahas masalah pekerjaan yang mendesak. Seperti biasa Jisung ia titipkan di rumah sang Kakak.

"Sekali lagi saya berterima kasih atas saran anda Tuan Lee. Secepatnya saya akan mengganti para staf yang bekerja di bagian gudang. Anda benar, tidak perlu dilakukan pemecatan, kita hanya perlu memutar tugas para pekerja dengan beberapa tes dan seleksi." ujar pria yang lebih tua sembari menuruni anak tangga berdampingan dengan Jeno. Barusan keduanya melakukan pertemuan di lantai dua restauran, tepatnya di ruang VIP.

Jeno mengangguk sembari tersenyum kecil. "Iya. Lagipula bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Selagi masih ada solusi, kita tidak perlu memutus mata pencaharian orang lain."

Sesampainya di lantai dasar, secara spontan pandangan Jeno mengedar ke sembarang arah hingga tatapannya berhenti pada salah satu meja di dekat dinding kaca transparan. Letaknya cukup jauh dari posisi Jeno berdiri.

"Tuan Lee, mari?"

Jeno menoleh pada pria yang telah berada tiga langkah di depannya. "Ah, anda duluan saja, Pak Han. Saya ada urusan sebentar."

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi, Tuan Lee." pria itu membungkuk dan pergi setelahnya.

Jeno kembali melihat ke arah sebelumnya. Dua orang di meja itu tengah berbenah, sepertinya akan segera pergi. Rasa ingin menghampiri begitu tinggi, tapi ada sesuatu yang menahannya. Entahlah, Jeno merasa takut untuk mendekat. Mereka terlihat.... mesra?

Jeno mengikuti dua orang itu yang kini berjalan ke luar dari restoran. Ia keluarkan ponsel lalu memotret objek yang sejak tadi menyita titik fokusnya.

|tolong katakan kalau ini bukan halusinasiku saja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|tolong katakan kalau ini bukan halusinasiku saja!

|dimata kalian siapa yang ada dalam foto ini?

Mark hyung
| Jaemin?

|itu benar-benar jaemin?

|kau bertemu dengannya?

|katakan dimana, Jeno? Aku akan menyusulmu.

Jeno menatap nanar balasan dari Mark di grup chat yang berisikan tiga orang. Sedangkan Jaehyun tidak membalas apapun padahal dari keterangan pria itu telah membacanya. Sepertinya kedua kakaknya tengah memegang ponsel, karna itu pesannya langsung tersampaikan.

Dari dalam mobilnya, Jeno memandang supercar McLaren 570S berwarna pacific blue yang mulai melaju meninggalkan area parkir. Setelah yakin bahwa yang dilihatnya benar-benar Jaemin, ia mengikuti mobil tersebut.

Sudah dua bulan sejak Mark pulang dari Jepang dan tanpa sengaja bertemu dengan Jaemin. Sejak saat itu juga mereka mulai berkomunikasi lagi meski cukup jarang dan terkesan canggung. Jaemin tidak mengatakan apapun tentang kepulangannya ke negri ini, karna itu Jeno mengira dirinya berhalusinasi ketika melihat Jaemin berada di restauran yang bahkan lokasinya tidak jauh dari rumah Jaehyun.

Sugar Hyung? [Jaemin harem] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang