SH Ch23

3.4K 345 26
                                    

"Hyung pasti kecewa, maafkan aku..."

Jaehyun lama terdiam dan kemudian berucap, "hm. Aku kecewa."

Mata si manis memanas. Sebentar lagi dirinya pasti dibuang. "Hiks..." Jaemin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan sembari berusaha menahan isakan. Ia amat merasa bersalah.

Lalu apa yang Jaehyun lakukan? Pria Jung itu malah terkekeh karna merasa gemas pada tingkah pemuda kesayangannya. Ditariknya Jaemin ke dalam dekapan dan ia kecupi pucuk kepalanya.

"Hei, astaga! Aku hanya bercanda. Kenapa malah menangis begini? Tidak apa-apa. Bukankah hal itu sudah terlalu wajar di kalangan anak muda zaman sekarang? Apalagi mengingat umurmu yang hampir menginjak 20 tahun."

Jaemin menggeleng masih dengan terisak di dada yang lebih tua.

"Sstttt... Sudahlah! Bagaimana kalau kau ceritakan pengalaman pertamamu, hm?"

"I-itu... saat aku kelas 11."

"Di usia itu aku bahkan telah meniduri puluhan orang- AW! Sakit, baby..." si manis menggigit dada Jaehyun, tepat di atas puting kanannya.

"Hyung menyebalkan!"

"Aku hanya bicara fakta. Apa kau cemburu?"

Jaemin mengeratkan pelukannya di tubuh telanjang Jaehyun. Ia dusalkan wajahnya di dada pria tampan itu. "Iya, aku cemburu."

Jawaban barusan membuat yang lebih tua kembali terkekeh. Baby Na-nya memang selalu jujur.

"Aku juga bisa membuat hyung cemburu."

"Caranya?"

"Aku belum putus dengan kekasihku." ungkap Jaemin cepat.

Hal itu membuat Jaehyun kaku seketika. "Apa kekasihmu itu yang pertama menidurimu?" tanyanya dengan nada tak suka. Rupanya ia berhasil dibuat cemburu.

Jaemin mengangguk. "Dia juga cinta pertamaku. Kami mulai berpacaran sejak aku kelas 10, di akhir semester dua. Dan tidak lama setelah aku naik ke kelas 12, dia pergi. Kami hilang kontak sampai sekarang."

"Dia pergi begitu saja tanpa kejelasan akan hubungan kalian? Cih! Brengsek sekali!"

"Dia tidak brengsek!" sangkal si manis. Ia menjauh dari dekapan Jaehyun dan menatap pria jung itu dengan wajah merengut kesal.

"Lalu apa?"

"Tidak tahu! Yang pasti dia itu orang baik. Dia pergi karna aku yang memaksa. Ayahnya sakit di luar negeri. Hubungan mereka cukup buruk dan aku tidak mau dia menyesal pada akhirnya jika terus menjauh."

"Dan setelahnya dia menghilang?"

Jaemin terdiam. Ia menatap Jaehyun lekat dengan sorot mata sendu. "Aku yang menghilang."

"Kenapa?"

"Sudah aku bilang dia itu orang yang baik. Seorang dengan kasta tinggi, karir cemerlang dan juga tampan. Aku mencintainya... Tapi keadaan memaksaku untuk sadar diri." Senyuman hambar yang si manis ukir membuat Jaehyun tertegun. Entah kenapa perasaannya menjadi resah dan gelisah.

'Ibarat aku dan dirimu, Jaehyun hyung.'

Jaemin menatap Jaehyun lekat, jemari lentiknya terangkat menyentuh rahang tegas milik si pria Jung. Dengan mata terpejam, ia raba seluruh permukaan wajah rupawan tersebut, merekam dalam ingatan untuk pengobat rindu jika nanti perpisahan hanya menjadi satu-satunya pilihan.

"A-aku... Aku mencintaimu, Hyung..."

Senyuman Jaehyun merekah sempurna. Ia tangkup kedua pipi Jaemin kemudian mendaratkan kecupan mesra di kedua mata, hidung, dan berakhir di bibir tipis si manis.

Sugar Hyung? [Jaemin harem] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang