04. For the first time, in a long time

185 28 7
                                    

Lusa adalah hari ulang tahun Amara. Namun Karina masih belum menyiapkan hadiah karena pekerjaannya akhir-akhir ini lumayan padat.

Tok tok!

"Masuk."

Feby, asistennya masuk kedalam membawa beberapa contoh kain yang akan digunakan untuk design baju kedepannya.

"Silk lebih bagus untuk design yang ini, Feb." Karina menunjuk design yang sudah ia buat jauh-jauh hari di iPad-nya.

"Iya, kak. Aku juga mikir gitu." Feby menyetujui. Ia juga berpikiran yang sama dengan Karina.

"Feb," panggil Karina.

"Kenapa kak?"

"Temenin cari kado buat Amara yuk?"

"Loh? Kakak belum cari?" Feby terkejut. Pasalnya Karina selama beberapa tahun kebelakang tidak pernah telat jika berurusan dengan kado untuk sahabat terbaiknya, Amara.

Karina meringis kecil kemudian menggeleng. "Kamu tau sendiri kita lagi sibuk-sibuknya."

Benar juga. Beberapa minggu terakhir, permintaan pesanan baju sangat melonjak. Bahkan sering out of stock. Tidak usah diragukan lagi, The power of Karina Shofi. Meskipun sudah tidak terjun di dunia model lagi, namanya masih tetap dikenal dikalangan para penggemar.

"Berangkat sekarang kak?"

"Bisa?"

"Bisa aja kok kak."

"Yaudah sekarang aja. Aku beresin ini bentar ya." Ujar Karina sembari menata dokumen-dokumen diatas mejanya.

"Aku siapin mobilnya dulu ya kak."

Karina mengangguk kemudian memberikan kunci mobilnya kepada Feby yang diterima dengan baik oleh sang empu.

"Kita mau kemana ayah?" Tanya Janeetha kepada sang ayah yang tiba-tiba mengajaknya keluar tanpa memberitahu kemana akan pergi.

"Sekarang 'kan hari sabtu, ayo jalan-jalan. Udah lama kita nggak keluar kan sayang?"

Pekikan semangat Janeetha langsung terdengar begitu Nathan selesai berbicara.

"Kita jemput Januar sama ibunya dulu ya?"

Seperti biasa, Nathan tidak akan lupa mengajak serta Abel dan Januar untuk ikut dengannya. Mereka jadi semakin sering keluar bersama setelah ulang tahun Janeetha waktu itu.

"Iya ayah!" Janeetha tidak bisa menyembunyikan lagi kebahagiaannya.

"Kali ini kita mau kemana mas?"

"Kamu ada tempat yang mau dituju nggak?" Nathan malah bertanya balik. Ia sebenarnya tidak memiliki tujuan yang pasti. Setidaknya keluar dulu, biar tujuan ditentukan dalam perjalanan saja.

"Timezone? Januar sama Janeetha biar main disana." Usul Abel.

Nathan melirik kaca depannya, melihat anak-anak dibelakang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Gimana Netha, Janu? Kalian mau ke Timezone?"

"Mau mau!" Bisa ditebak 'kan siapa yang menjawab. Ya benar, Janeetha. Siapa lagi yang selalu bersemangat setiap waktu kalau bukan gadis kecil itu.

Sementara Januar hanya menganggukkan kepalanya. Ia ikut saja kemana pun Nathan membawa.

"OK. Kita ke Timezone."

Keputusan sudah dibuat, mereka pun segera menuju mall yang terletak di tengah kota.

"Enaknya dibeliin apa ya?" Karina masih bingung menentukan hadiah apa yang tepat untuk Amara. Tas, baju bahkan tiket liburan ke luar negeri sudah pernah ia berikan di ulang tahun sebelumnya. Karina seakan kehabisan ide.

HerWhere stories live. Discover now