26. Harapan Yang Pupus

12.4K 1.2K 82
                                    

hai luvvie

aku update slibawww

sebelum next biasakan vote dulu ya!
vote jangan sampai diskip, hargai penulis..

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

24. Harapan yang pupus

• • • • •

"Nanti pulang aku bareng kamu ya," ucap seorang gadis dengan suara yang kencang membuat semuanya langsung menengok ke arahnya.

Sasya menatap kosong ke arah depan sekarang, menatap ke arah Ryan yang sedang digandeng tangannya oleh seorang gadis.

"H-hah?"

Sasya berkali-kali mengedipkan matanya, matanya sesekali melotot ke arah depan, jantungnya berdenyut kencang.

"Ayang Ryan?"

Dihadapan Sasya, Sasya melihat Ryan tengah bergandeng dengan seorang gadis berwajah dan bertubuh cantik yang Sasya sangat kenali.

"Sayang, aku bilang aku pulangnya bareng sama kamu ya?" ucap gadis itu mengulangi ucapannya barusan.

Ryan mengangguk. "Iya sayang, nanti pulang aku antar." sahut Ryan dengan suara yang lembut, tangan Ryan bergerak mengusap-usap pucuk rambut gadis itu gemas.

"Hehehe, ya udah aku masuk kelas dulu ya." seru gadis itu dengan senyuman yang manis kemudian berjalan pergi dari sana.

Dia tentu saja melewati Sasya dan teman-temannya saat ingin memasuki kelas. Gadis itu adalah teman sekelas Sasya, tentu saja mereka sering bertemu setiap harinya. Tak lupa dia menyapa Sasya dan teman-temannya saat melewati mereka. "Pagi," sapanya.

"Pagi juga," sahut Loly sedangkan yang lainnya yang hanya menatap gadis itu.

Kemudian gadis itu melangkah memasuki kelas 12 IPA 1.

"F-fanny?"

Sedikit terkejut Sasya melihat kejadian tadi yang ada dihadapannya barusan.

Sasya kemudian beralih menatap teman-temannya. "Ini kabar yang mau Abel sampaikan ke Sasya?" tanya Sasya.

Abel mengangguk pelan. "Sorry,"

Semuanya sedikit terkejut saat tiba-tiba saja Sasya tertawa. "Ahahaha, gapapa kok! Itu kan hak ayang Ryan mau pacaran sama siapapun." ucap Sasya dengan senyuman yang lebar.

"Lo beneran?" tanya Fafa.

Sasya mengangguk. "Iya Fafa, Sasya gapapa kok." jawab Sasya. Sasya mengeluarkan lollipop kesukaannya dari tasnya kemudian membuka bungkusnya dan memakannya.

"Sasya ke kelas dulu ya, mau taro tas." semuanya mengangguk pelan kemudian Sasya berjalan memasuki kelasnya meninggalkan teman-temannya yang masih menatapnya tak percaya. 

"Nanti sampe rumah nangis pasti," ucap Fafa dengan gelangan kepala.

"Pagi guys!" sapa Dhea yang baru saja datang itu memberikan senyuman lebar ke arah teman-temannya, namun senyumannya luntur saat melihat reaksi teman-temannya yang memasang wajah murung.

Dhea tentu saja langsung menepuk pundak Loly. "Kenapa nih?" tanya Dhea tidak mengerti.

"Si Ryan jadian sama Fanny." jawab Fafa membuat Dhea melotot tidak percaya.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang