41. Ku Dengannya Kau Dengan Dia

14.9K 1.2K 771
                                    

hello luvvie 🥺❤️
selamat sore menjelang malam Minggu😵
aku update lagi ni!

budayakan vote sebelum membaca
hargai penulis😌

vote gratis guys🤪

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

41. Ku dengannya kau dengan dia

• • • • •

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Ryan belum juga pulang, itu membuat Sasya khawatir. Sasya mengayun-ayunkan kakinya, gadis itu tengah terduduk diruang tamu rumah Ryan sembari berbincang dengan Resti.

"Kamu lulus berapa bulan lagi Sya?" tanya Resti sembari menikmati camilan.

Sasya berpikir sejenak. "Kayaknya ga lama lagi tan, Sasya ga siap lulus." jawab Sasya dengan senyuman kecut.

"Loh kenapa memangnya? Pasti belum siap ya harus cari pekerjaan, kuliah?" tebak Resti.

Sasya menggeleng. "Sasya ga siap lo lulus, karena setelah lulus belum tentu Sasya bisa ketemu lagi sama tante Resti, ayang Ryan dan bang Reza." ucap Sasya membuat Resti tersenyum tipis.

"Memangnya sesudah lulus kamu mau lanjut kuliah kemana?"

Sasya berpikir sejenak. "Kayaknya Sasya mau kerja aja deh tan, tapi ga tau juga. Sasya belum kepikiran," balas Sasya.

"Em, kalau ayang Ryan sendiri tante, dia mau kuliah dimana sehabis lulus sekolah?" tanya Sasya penasaran.

"Kalau itu sepertinya tante ga tau, karena yang menjalankan kan Ryan, bukan tante. Biar dia yang pilih dan urus masa depannya nanti," jawab Resti.

"Kamu terus ada disisi Ryan ya," ucap Resti membuat Sasya mengerutkan keningnya.

"Emangnya tante mau kemana?"

Resti terkekeh. "Ga kemana-mana, umur ga ada yang tau. Kayaknya cuman kamu dan bang Reza yang buat Ryan bisa senang."

"Tante ga boleh bilang gitu! Tante harus sehat-sehat ya, yang bisa buat ayang Ryan senang itu tante, hidup anak laki-laki itu paling kacau kalau kehilangan seorang ibu, apa lagi anak perempuan." lirih Sasya.

Namun tak lama keduanya mendengar suara motor Ryan yang memasuki pekarangan rumahnya. Dengan segera Sasya berjalan menghampiri Ryan yang sedang memasukkan motornya ke dalam garasi.

"Udah," ucap Ryan kepada Sasya, memberitahu kepada Sasya bahwa dia sudah mengantarkan Dhea dengan selamat sampai rumahnya.

"Baju ayang Ryan kok ganti sih?" tanya Sasya menatapi baju Ryan yang warnanya berubah.

"Baju gua basah, tadi dijalan tiba-tiba aja hujan. terus Dhea nawarin baju ayahnya ke gua, ya udah gua pake bajunya daripada gua masuk angin." jelas Ryan.

"Wah, Dhea baik ya." ucap Sasya dengan senyuman senang.

"Udah ga ngambek nih?" tanya Ryan menatap Sasya dengan wajah menggoda.

Sasya memanyunkan bibirnya. "Masih marah! Tapi Sasya ga bisa marah lama-lama sama semua orang," jawab Sasya dengan senyuman tipis.

Ryan terkekeh lalu mengacak-acak rambut Sasya. "Good girl," ucap Ryan dengan senyuman senang.

"Nih," Ryan mengeluarkan sebiji permen lolilpop.

Melihat itu Sasya tentu saja langsung tersenyum senang dan langsung mengambil permen lollipop itu. "YEY, MAKASIH AYANG RYAN!" ucap Sasya sembari membuka bungkus lolilpop itu dan setelah itu Sasya langsung menjilati permen lollipop itu.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang