32. Balap Liar Berujung Baikan

15.9K 1.3K 237
                                    

hai luv aku kembali update!

harap vote sebelum membaca!

call me kak win/win not author😐

aku kayaknya bakal slow update, but aku selalu double up ya!
harus bersabar sayangku🤩

‼️don't be a silent readers ‼️

• • • • •

32. Balap liar berujung baikan

• • • • •

Beberapa hari kemudian...

Hari-hari terus berjalan. Tidak terasa, sudah tiga minggu ini Sasya tidak menganggu Ryan, bahkan sepertinya menginjakkan kakinya ke rumah Ryan pun tidak. Ryan merasa tenang dan bersyukur sepertinya, setelah kejadian malam itu Sasya sepertinya sudah sadar dan mulai paham dengan omongan Ryan.

Ryan mendudukkan tubuhnya disofa ruang tamu rumahnya. Tangannya bergerak mengambil cemilan yang dibuatkan oleh sang bunda untuknya barusan.

"Ryan," panggil Resti sembari duduk disamping Ryan.

"Eh, kenapa Bun?"

"Sasya kenapa ya? Akhir-akhir dia kayaknya terus menghindar dari bunda deh. Tadi pagi bunda ajak buat main ke sini dia nolak, kemarin-kemarin juga begitu." curhat Resti dengan wajah sedih.

Dua minggu lumayan lama dan Resti tentu saja merasa sangat kesepian terlebih lagi Ryan suka pulang malam dan Reza juga sibuk bekerja, jadi tidak ada lagi yang menemaninya selain Sasya.

"Kamu ga ngomong apa-apa ke Sasya kan?" tanya Resti dengan wajah curiga.

Sepertinya ada sesuatu dibalik semua ini. Tidak mungkin Sasya yang aktif, ceria suka bolak-balik ke rumahnya tiba-tiba saja menjadi pendiam dan tidak pernah main lagi ke sana.

Ryan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "E-engga kok bun! emang Ryan ngomong apaan coba?" balas Ryan sembari memakan kembali cemilannya.

"Awas ya kalau kamu macam-macam sama Sasya!" ancam sang bunda dengan tatapan yang tajam membuat Ryan bergidik ngeri.

"Ryan, tapi.."

Ryan mengerutkan keningnya menatap Resti dengan ucapannya yang tergantung.

"Ajak Sasya dong buat main ke sini ya? Kamu kan satu sekolah tuh, bujuk dan ajak dia ya ke sini? Bunda kangen banget sama dia," seru Resti memohon dengan wajah memelas.

Melihat itu Ryan terkekeh pelan. "Bunda kaya anak kecil ih," gumam Ryan tertawa.

"Bunda kangen banget sama Sasya,"

"Bunda aja deh, Ryan ga bisa." tolak Ryan merasa malas bila harus berhadapan dengan Sasya.

Resti menatap Ryan kesal. "Ya udah terserah kamu deh!" ambek Resti kemudian berjalan meninggalkan Ryan memasuki kamarnya.

"Dih, ngambek!" tawa Ryan cekikikan.

-RS-

Reza menutup pintu mobilnya, malam ini rasa lelahnya hilang setelah dia bertemu dengan kekasihnya barusan. Laki-laki itu melangkahkan kaki nya memasuki rumahnya, langkah nya terhenti saat mendengar samar-samar teriakan dan tangisan.

Reza menatap Ryan yang berjalan ke arahnya dengan wajah yang lesu dan malas. "Bang, ayah sama bunda berantem."

Reza memutar bola matanya jengah. "Ayah pulang cuman buat nyari masalah doang?" Reza berdecih kemudian memasuki kamar kedua orang tua nya. Dan kebetulan pintu nya tidak terkunci sama sekali, jadi Reza bisa leluasa masuk ke dalam kamar kedua orang tua nya itu.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang