44. Sial

12.1K 1.2K 676
                                    

halo luvvie, aku update lagi 🥺❤️

sebelum membaca budayakan vote dahulu,
untuk hargai penulis, vote gratis kok 😌🤪

DIPART INI SIAPKAN KATA-KATA MUTIARA KALIAN
SESUAI REQUEST KALIAN KEMARIN🙆🙆

aku bingung mau pake judul apa, kayaknya pake judul lagu mahalini aja udah pas deh, soalnya mewakili part ini😔😔🙏

dan seterusnya semisalnya aku bingung untuk judul episodenya. aku bakalan pake judul lagu disetiap part-nya, agar mewakili 🤕

‼️don't be a silent readers ‼️

• • • • •

44. Sial

• • • • •

Hari-hari berlalu, hubungan Ryan dan Dhea kini berada dipuncak kebucinan, bahkan akhir-akhir Dhea selalu menghasut Sasya agar membuka hatinya untuk Kenzi. Agar peluang Dhea dan Ryan bisa semakin besar bila Sasya bersama dengan Kenzi.

Tapi disela-sela itu. Hubungan Ryan dan Sasya malah semakin merenggang akhir-akhir, kadang Ryan bucin dan baik kepada Sasya tapi terkadang Ryan juga kasar dan jahat kepada Sasya dan itu membuat perasaan Sasya akhir-akhir merasa dipermainkan.

Pagi itu, Reza sedang bermain handphone dikamarnya sembari memberikan spam chat kepada Adinda sang istri yang akhir-akhir selalu marah-marah kepadanya dan sikapnya sedikit beda. Itu membuat Reza benar-benar kebingungan.

"Woi," teriak Ryan sembari mendobrak pintu kamar Reza membuat Reza sedikit terkejut.

"Apa si!" kesal Reza sembari mematikan handphonenya dan menaruhnya dimeja samping kasurnya.

Reza mengacak-acak rambutnya frustasi membuat Ryan menatapnya dengan tatapan heran.

"Kenapa lo?" tanya Ryan heran.

Hari ini Reza benar-benar dibuat kesal karena Adinda sudah pergi terlebih dahulu ke kampus, dan meninggalkan suaminya sendirian.

"Adinda kenapa ya?" gumam Reza berpikir.

"JANGAN-JANGAN DIA PUNYA SELINGKUHAN?!" teriak Reza mendengus sebal dengan pikirannya yang terlalu over thinking ini kepada Adinda, mungkin karena Reza sudah terlalu sayang kepada Adinda.

"Apa si bang? Berisik banget lo," gumam Ryan sembari mengusap-usap telinganya.

"Ga ngajar lo?" tanya Ryan.

Reza tidak menjawab, laki-laki itu hanya terbengong dengan wajah frustasinya. Karena Reza tidak mau menjawab. Ryan akhirnya memutuskan untuk meminjam gitar milik Reza. "Pinjam ya bang," ucap Ryan.

Reza menatap Ryan. "Tunggu Ryan! Gua mau curhat deh." Reza menahan kepergian Ryan, kemudian menyuruh Ryan duduk pada sofa dikamarnya. Ryan pun akhirnya duduk dengan gitar yang dipangkunya.

"Kenapa?" tanya Ryan heran.

"Semalam, gua kan abis classzoom terus gua deketin Adinda, tapi Adinda malah ngedorong gua terus dia langsung lari ke toilet dan muntah. Dia juga ga mau gua deket-deket sama dia, katanya mual. Emang gua bau sampah ya?" Reza mendekatkan ketiaknya pada Ryan.

"Kagak si bang, lo wangi banget." seru Ryan. "OWH! Jangan-jangan, kak Adinda hamil?!" tebak Ryan yang langsung mendapatkan respon baik dari Reza.

Reza tersenyum manis. "Lah iya! Gua ngapa ga kepikiran ya?" Namun beberapa saat kemudian wajah Reza berubah datar. "Tapi ga mungkin deh, gua aja sama dia nikah baru ada beberapa minggu ga mungkin, Ryan." sambung Reza dengan helaan nafas kasar.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang