46. Risalah Hati

13.2K 1.4K 691
                                    

halo luvvie, aku update lagi 🥺❤️

sebelum membaca budayakan vote dahulu, untuk hargai penulis. vote gratis kok 😌

jangan lupa follow akun wattpad ini ya!
baca doang tapi follow engga🥶🥶😵

MAKASIH BUAT YANG UDAH FOLLOW SEMUA AKUN CHICHKENWINK ❤️❤️

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

46. Risalah hati

• • • • •

Keesokan harinya. Ryan menggeleng-gelengkan kepalanya sembari sesekali menggaruk-garuk kepalanya. Ryan menghela nafasnya kasar. "Mimpi gua apaan banget sih!" gerutunya. Ryan berusaha untuk tidak memikirkan mimpinya semalam. Namun, mimpinya semalam selalu terbayang-bayang dalam benaknya.

Untuk berusaha menenangkan dirinya dari mimpi buruk itu. Ryan kemudian berjalan turun dari kasur dan mengambil handuknya. Ryan memutuskan untuk mandi walaupun jam masih menunjukkan pukul 04.00 WIB subuh.

-RS-

Tepat jam 06.40 WIB. Ryan berjalan turun dari tangga rumahnya sembari menggendong tas nya.

"Pagi bunda, kak Adinda." sapa Ryan dengan senyuman manis. Ryan kemudian duduk disamping Reza.

"Ryan, ayah punya kantor dibandung." ucap Reza membuat Ryan langsung menengok ke arahnya dan mengerutkan keningnya.

"Terus?"

"Katanya itu kantor buat lo,"

Mendengar itu Ryan yang awalnya ingin meminum susu buatan sang bunda langsung terdiam dan menaruh gelas itu kembali. Ryan menengok ke arah Reza.

"APA? KANTOR?"

Reza mengangguk. "Iya, kantor nanti lo jadi CEO nya. Kaya gua,"

"GA MAU! AYAH MAU KANTORNYA BANGKRUT SAMA GUA HAH?!" tolak Ryan membuat Resti, Reza dan Adinda tertawa melihat respon Ryan yang bukannya senang dan bersyukur ketika nanti dia lulus dia akan diangkat menjadi CEO dikantor sang ayah, tapi Ryan malah menolaknya dengan wajah yang julid.

"Ga mau gua!" tolak Ryan kemudian meminum susunya.

"Bagus loh Ryan, jadi kalau nanti kamu udah lulus, kamu tinggal lanjutin perkejaan ayah." seru Adinda.

Namun Ryan tetap kekeh menggelengkan kepalanya. "Ga mau kak! Ryan ga bisa! Nanti kalau kantor itu bangkrut gimana?!" panik Ryan.

"Pokoknya Ryan ga akan mau kerja kaya bang Reza!"

Ryan meringis pelan saat Reza sang abang menoyor kepalanya. "Ya lo coba dulu! Lo pikir gua bisa jadi CEO? Gua juga sama ada yang ngajarin. Jadi CEO itu enak Ryan, dan bukan pekerjaan yang susah juga kalau lo udah ngerti nanti. Orang-orang cari kerja susah, ini lo yang pas udah lulus tinggal nempatin posisi ayah aja nolak!" cibir Reza membuat semuanya terkekeh.

Sedangkan Ryan hanya mengelus-elus kepalanya yang habis ditoyor oleh Reza.

"Y-ya tapi kan susah bang,"

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang