48. Menyesal Tak ku Sampaikan

20.7K 1.8K 1.4K
                                    

halo luvvie aku update lagi sesuai janji🥺❤️

ada yang udah kangen aku up? CUNG🙋

sebelum membaca budayakan vote dahulu!
hargai penulis, vote gratis 😌

mumpung libur, aku up sekarang deh😛❤️

maaf ya, alur Rasya mau aku percepat. Berdoa semoga sebelum lebaran cerita Rasya udah selesai, aamiin❤️

dan kalau kalian ngerasa cerita ini bagus, jangan lupa sebar cerita ini, rekomendasiin ke temen-temen kalian dan sosmed hehe🙆❤️

makasih❤️

• • • • •

48.

Setiap orang dikalahkan dengan pikiran, sebab itulah mengapa mereka memiliki begitu banyak kesedihan dan sakit hati

- Maulana Jalaluddin Rumi

• • • • •

Sasya terbangun dari tidurnya tepat pukul lima subuh. Kepalanya terasa pening. Sasya kemudian mengubah posisinya menjadi terduduk dan mengambil sebuah obat dari dalam laci mejanya.

Setelah sudah menemukan obatnya. Sasya langsung meminum obat itu dan membantunya terdorong dengan air putih. Kemudian Sasya menaruh obat itu kembali didalam laci meja dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Didalam kamar mandi ada sebuah kaca untuk berkaca. Sasya berdiri didepan kaca itu sembari menghadapnya. Dengan mata yang bengkak dan sembab Sasya menatapi bayangannya yang berantakan itu.

Lalu setelah Sasya sudah mencuci muka, menggosok gigi dan mengambil wudhu. Sasya langsung kembali memasuki kamarnya. Dan mulai menggelar sajadah dan memakai mukena.

Beberapa menit setelah solat subuh Sasya menangis tersedu-sedu saat menyadari nasib dirinya sekarang.

"Ya Allah... Kenapa hidup Sasya kaya gini? Kenapa banyak orang yang jahat sama Sasya..."

"Sasya capek, Sasya mau cepet-cepet lulus."

-RS-

Beberapa bulan kemudian...

Ryan dan Dhea berjalan menyusuri koridor sekolahan berduaan. Banyak murid yang melihat namun tak ada yang menghiraukan keduanya karena sudah banyak yang mengetahui hubungan mereka. Tak banyak murid yang menyukai hubungan Dhea dan Ryan apa lagi saat mereka mengetahui bahwa Dhea adalah selingkuhan Ryan. Dan Dhe menikung sahabatnya sendiri.

Abel dan Fafa menatap malas Dhea dan Ryan dari kejauhan. "Enak banget ya si Ryan sama Dhea. Mereka bahagia sedangkan Sasya sekarang malah punya trauma dan sering bengong." ucap Abel merasa murka.

Fafa mengangguk. "Dan lo liat sekarang mereka berdua, kaya orang bego yang ga punya salah." sahut Fafa diberi anggukkan setuju oleh Abel.

Abel dan Fafa sama-sama menengok saat tiba-tiba saja datang seseorang yang langsung menyempil diantara mereka berdua.

"Ngapain lo?!" tanya Abel menatap malas Fanny.

Fanny menepuk sebelah pundak Abel dan Fafa. "Ga usah gitu, nanti juga si Dhea sama si Ryan putus!" ucap Fanny dengan senyuman.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang