Mau Pulang

587 61 11
                                    

Padahal aku sengaja balik cepet karena kangen kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal aku sengaja balik cepet karena kangen kalian ...

Ayi masih sesenggukan. Sedari tadi dia sembunyi di dalam rumah-rumahan berbentuk tabung silinder yang terhubung dengan luncuran di taman bermain. Sudah sekitar berapa menit yang lalu didengarnya suara Jungkook memanggil-manggil. Bolak-balik mencari dirinya. Om nya itu bahkan menawarkan saham perusahaan es krim jika dia mau pulang.

Taman bermain itu terletak dekat gerbang komplek. Cukup sunyi. Selain karena sudah malam, di komplek itu juga jarang ada anak-anak. Lampu-lampu taman sudah dinyalakan sejam yang lalu. Dari balik lubang-lubang segitiga, Ayi mengintip ayunan yang bergoyang kecil ditiup angin.

Ayi tidak ingin pulang sekarang.

Belum pernah dilihatnya Jake semarah itu seumur hidupnya. Bekas tamparan tadi bahkan masih nyut-nyutan. Dirinya bertaruh bekas itu masih merah hingga saat ini.

Ayi menyeka ingusnya dengan lengan kemeja sekolahnya. Dia baru sadar kalau kakinya telanjang saat cahaya lampu yang masuk mengenai ujung kelingkingnya, pantas saja sakit.

Sebenarnya Ayi tidak marah. Ia hanya sedih. Sangat. Saudara-saudara yang sangat dia percayai itu bahkan tidak mau mendengar penjelasannya.

Memangnya aku semudah itu dihakimi?

"Loh, kak Ayi, ngapain kak?"

Sebuah wajah perempuan muncul dari ujung seluncuran. Dirinya ikut memaksa masuk sembari tangannya memegang es krim yang sudah meleleh sebagian.

"Kakak kok nangis? Sini cerita."

Ayi berbalik. Memandangi wajah lawan bicaranya setelah mengusap mata yang kembali memburam. "Hyein ngapain di sini? Ntar dicariin loh."

Hyein cuma angkat bahu. "Tadi barusan balik dari depan, beli es krim. Aku ga mau balik dulu, soalnya papa pulang. Btw ini basecamp aku tau." Anak kelas 1 SMP itu kembali menyesap es krim nya saat Ayi menepuk pucuk kepalanya pelan.

"Yaudah, kita nginep sini aja."

Hyein menatapnya dan tersenyum. Deretan giginya yang tersusun rapi itu nampapk lucu saat ditimpa cahaya. "Ah yang bener ...?"

"Aku juga gamau pulang, enakan di sini. Ga ada yang liat."

"Nanti kakak dicariin abang-abang loh, kan biasanya abang-abang kakak pada nyariin kakak kalo kakak pergi main lama."

Ayi diam.

"Hmm ... enak ya punya sodara, ada yang diajak berantem, bisa diajak jalan-jalan, kalo tidur bisa bareng ... sendirian itu ga enak. Aku kadang mau minta adek ke mama, tapi aku juga takut sama papa." Hyein mulai bercerita, tetapi Ayi sudah tidak menyimak. Entah kenapa dia teringat saudara-saudaranya. Memang benar mereka suka bertengkar tapi selalu baikan juga ujungnya. Namun, kali ini kasusnya beda. Ayi bahkan tidak yakin dia bisa menatap wajah abang-abangnya sekarang.

ayi dan 7 abang | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang