Kucing Hitam Putih

612 52 1
                                    

"Terimakasih, kak! Silakan datang kembali!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terimakasih, kak! Silakan datang kembali!"

Ayi melangkah keluar dari Indomarch sambil nenteng kresek isi es krim sama cemilan-cemilan. Cewek itu masih pake seragam SMA HYBE tapi ditutupin pake jaket parasut bang Jay yang barusan dia pinjam. Iya, soalnya lagi gerimis. Gatau deh, padahal tadi pagi cerah banget, pas sore malah mendung.

 Gatau deh, padahal tadi pagi cerah banget, pas sore malah mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia ngebuka satu bungkus es krim buat dimakan sambil jalan pulang. Pinter banget, udah mah ujan-ujanan, makan es pula, sambil jalan lagi.

"MEONG!!"

Ayi otomatis nengok ke arah gang sempit di antara Indomarch dan bengkel itu. Nyari sumber suara kucing yang barusan teriak. Yakin banget dia kalo suaranya dari dalam gang ini. Gapake ba-bi-bu, Ayi langsung lari ke dalam sana. Kali aja ada kucing kejepit. Kan kesian.

Di ujung gang, Ayi ngeliat ada tiga cowok. Dua lagi jongkok sambil ngerokok. Satunya lagi berdiri, dan parahnya kakinya nginjek ekor kucing berbulu hitam putih dengan sengaja. Kucing itu meronta-ronta ingin melepaskan diri.

Dasar jamet sialan. Ayi membatin jengkel.

Tiga cowok berseragam putih-abu-abu itu menatap Ayi sambil cekikikan.

"Ngapain dek? Kesasar?" Tanya salah satu cowok yang jongkok. Dia menyeringai aneh kemudian menyenggol cowok yang berdiri dengan sikutnya. "Cakep njir."

"Lo. Lepasin kucing itu," tunjuk Ayi ke kucing yang masih mengeong-ngeong di kaki si cowok.

Cowok yang berdiri, yang rambutnya dicepak itu cuma tertawa meremehkan diikuti kedua temannya. "Sebutin alasan kenapa gue harus lepasin ni kucing."

"Karena lo bukan pemiliknya. Dan kucing itu kesakitan buntut nya lo injek."

Cowok yang jongkok--yang pake seragam kancingnya kebuka semua, trus kaus hitamnya keliatan--itu berdiri trus nyamperin Ayi. Dia mengembuskan asap rokok di wajah cewek itu. "Kalo kami gamau, gimana?"

Kampret banget jigong satu ini--Ayi, 2022.

Ayi memijat pelipisnya. Mendadak pusing dengan bau rokok. "Gini deh, kalian ambil semua belanjaan gue, tapi lepasin kucingnya," tawar Ayi memperlihatkan isi kreseknya.

ayi dan 7 abang | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang