Mami Irene yang dari tadi duduk diem ga mau sok kenal sama mereka itu nengok. "Bang Hee itu adeknya urusin dulu, kalo mami yang urus, tak cubit pentilnya satu-satu!"
Belum juga Heeseung turun tangan, Niki ama Jungwon udah diem, duduk di tempat masing-masing. Panik kau dek.
Btw ini posisinya mereka duduk di tiga bangku dari depan. Hasil Jungwon-Sunoo maksa adek SMP buat pindah ke belakang. Mami duduk di tengah supaya bisa ngawasin para bujangnya. Sebenarnya tadi mami ditawarin sama Seokjin buat duduk di depan bareng wali murid lain, tapi kata mami, g dlu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musik latar udah hening. Tiba-tiba seluruh ruangan gelap. Suara narrator kedengeran menggema.
"Pada zaman dahulu, di sebuah tempat yang tidak diketahui, hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Salju. Kulitnya seputih salju, bibirnya indah, dan rambutnya berkilau. Dia adalah seorang yatim piatu, dia tinggal di istana milik ibu tirinya. Ratu yang sombong itu memiliki kebiasaan yang tidak penting, yaitu dia selalu bertanya kepada Cermin Ajaib ...—"
"Si ratu jahat itu Ayi kan?" bisik Sunoo yang duduk sebelahan sama Niki. Niki ngangguk-ngangguk.
"Awoakwowk kocak."
Lampu sorot menyorot ke ujung panggung yang udah ada menara buatan. Di atas menara ada cewek dengan kostum Ravenna.
"Loh, katanya Ayi, kok lain?!?!?!" komentar Sunoo lagi.
"Gatau bang, nonton aja udah," Niki udah capeq.
"Bang Jay ama Bang Jek lama banget beli makanan doang." Sunoo ngomong lagi. Ngeliatin Sunghoon yang jagain kursi mereka pake kaki. Iya Sunghoon enak banget nonton sambil tiduran. Kakinya diselonjorin ke dua kursi di sebelahnya.