2

1.8K 266 45
                                    

DOMINATION

HunKai Fanfiction

Warning : BL, Typo, Mpreg, Cerita Pasaran

Romance, Drama

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya. Hadiah untuk besok hari Senin. Semangat hari Senin ya man-teman. Semoga akun ini semakin berkembang baik ke depannya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.

Previous

Sehun berdiri dari duduknya mendekati Jongin, duduk di sisi kanan tubuh Jongin. Membuat Jongin sedikit merasa terancam. Sehun meletakan telapak tangannya ke atas perut bawah Jongin, meraba lembut kemudian mengangguk. Terlihat seperti mengonfirmasi sesuatu.

"Enam minggu." Ucap Sehun.

"Iya, kau pasti tahu dengan jelas. Bagaimana? Tentang keluargamu dan keluargaku?"

"Mereka pasti bahagia, tenang saja." Jawab Sehun. "Apa yang kau rasakan?"

"Rasakan? Hanya mual dan sesekali sakit punggung."

"Hmmm." Gumam Sehun.

Jongin terkejut saat Sehun tiba-tiba mengusap dan memijat pelan punggungnya, Sehun bahkan merangkul dan mencium pipi kanan Jongin. Pasti ini hanya insting seorang Alpha kepada bayinya. Pikir Jongin. Mereka tidak akrab, mereka rival bisnis, bahkan saat keduanya berada di kelas yang sama saat SMA dan kuliah nilai mereka selalu bersaing ketat, saat SMP dulu Sehun dan Jongin terlibat perkelahian sengit memperebutkan seorang Omega. Jongin hanya tidak menyangka bahwa dia bisa hamil oleh Alpha sialan ini.

DUA

Jangan mengatakan apa-apa kepada keluarga kita berdua sebelum aku siap dan ini jadwal periksaku, jika kau ingin hadir.

Adalah ucapan terakhir Jongin sebelum mereka berpisah dari makan siang bersama, kembali ke dalam kesibukan masing-masing. Sehun punya banyak pekerjaan yang harus segera dibereskan, tapi dia benar-benar tidak bisa mengalihkan pikirannya dari Jongin. Sehun cemas dan ingin selalu berdekatan dengan Jongin. Sehun sudah mengirimkan pesan chat kepada Jongin sekitar lima belas menit yang lalu, dan sampai sekarang Jongin belum membaca pesan chat itu apalagi membalasnya. Sepanjang hari Sehun menahan diri untuk tidak mengunjungi kantor Jongin dan menerobos masuk ruangan Jongin.

Sehun menawarkan kepada Jongin untuk tinggal bersama, tentu saja Jongin menolaknya mentah-mentah. Pada akhirnya Sehun harus mengatur cara lain untuk bisa terus berdekatan dengan Jongin. Sehun menjadi tetangga Jongin adalah cara paling masuk akal untuk selalu berdekatan tanpa tinggal di bawah satu atap. Jongin membuka pintu rumahnya sambil melempar tatapan kesal saat Sehun bertamu untuk meninggalkan kenang-kenangan kecil, memberi kesan baik sebagai tetangga baru.

"Terima kasih untuk cakenya tapi serius kau sekarang menjadi tetanggaku?" Jongin menatap Sehun tidak percaya.

"Iya."

"Hmm, aku tidak tahu kau membeli property di dekat rumahku."

"Baru kemarin." Balas Sehun.

"Hmm." Tanggap Jongin sambil mengangguk-angguk pelan. "Silakan masuk, jika ingin mampir."

"Tentu." Balas Sehun antusias.

Jongin menempati rumah yang nyaman dengan tiga kamar tidur. Siapapun yang masuk ke dalam rumah ini akan langsung tahu jika hijau adalah warna favorit Jongin. Dan hobi penghuni rumah adalah membaca. Di ruang tamu, ruang keluarga, bahkan di dapur ada rak dan lemari berisi banyak buku. Sofa ruang tamu berwarna hijau, rak sepatu, kabinet dapur dan konter dapur berwarna hijau. Lantai dilapisi kayu mengkilap berwarna cokelat muda, dinding bercat putih gading memberi kesan hangat. Jendela-jendela besar membuat rumah ini mendapatkan banyak pencahayaan dari luar. Kebun di belakang rumah terlihat dari ruang tamu. Ada kolam renang dan pohon lemon juga orange yang berbuah sepanjang tahun.

(PO SUDAH TUTUP) DOMINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang