14

904 127 5
                                    

DOMINATION

HunKai Fanfiction

Warning : BL, Typo, Mpreg, Cerita Pasaran

Romance, Drama

Hai am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent Kalian di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini berkembang semakin baik ke depannya. Dan sampai jumpa segera.

Previous

Sehun mengangguk dan berjalan bersama dengan Jongin. Menggandeng tangan kiri Jongin. Awalnya Jongin tidak mau tapi Sehun selalu keras kepala. Dan meskipun Sehun mengatakan, sebentar lagi mereka sampai, namun bagi Jongin rasanya mereka sudah berjalan lama sekali. Langkah kaki Jongin melambat karena dia merasa lelah, merasa kakinya pegal, Jongin beberapa kali berhenti untuk memijat bahu dan pinggangnya sendiri.

"Aku akan menggendongmu." Ucap Sehun bukan tawaran tapi perintah.

Jongin menatap Sehun cemas. "Aku berat."

"Tidak apa-apa."

"Baiklah, aku sudah memperingatimu, bukan salahku jika nanti punggung dan pinggangmu sakit, lain kali jangan membuat tur aneh-aneh seperti ini. Aku ini bukan tipe manusia pecinta alam, jadi tidak perlu memikirkan hubungan harmonisku dengan alam." Cerocos Jongin sambil memeluk Sehun dari belakang.

Sehun menggendong Jongin di punggungnya, tidak berat. Menurut Sehun, tapi Jongin sering mengeluh tentang berat badan dan perubahan bentuk tubuhnya. Sehun akan selalu menjadi pendengar yang baik di setiap keluhan Jongin.

EMPAT BELAS

Banyak sekali Omega menawan di resort ini, Sehun tentu saja tidak menurunkan Jongin dan terus menggendong Jongin sampai mereka tiba di kamar luas yang Sehun sewa untuk satu malam atau mungkin lebih, tergantung apa Jongin menikmati malam di sini atau tidak. Sehun baru menurunkan Jongin setelah mereka masuk ke dalam kamar, Jongin bergegas duduk di atas ranjang tempat tidur dan meluruskan kedua kakinya, dia benar-benar kelelahan sekarang. Jongin mengecek kalender ponsel untuk memastikan berapa lama usia bayi di dalam perutnya. Sebenarnya, cukup sering Jongin mengecek, dia masih merasa tidak percaya bahkan hingga detik ini bahwa ada bayi di dalam perutnya. Sekarang sudah lima hari memasuki usia enam bulan.

Jongin menaruh ponselnya di atas ranjang tempat tidur bersama dengan ransel yang dia bawa, Sehun kemudian memindahkan ransel dan ponsel Jongin ke atas meja. Sehun membuka tirai jendela dan mengecek pemandangan di luar kamar, berupa hutan dan laut tentu saja.

"Pemandangan di sini menakjubkan bahkan saat malam, sama sekali tidak mengerikan. Jika mengerikan bukankah pulau yang aku sewa lebih sepi?" Sehun memulai obrolan dengan Jongin.

"Hmm." Jongin hanya menggumam sambil memijiti kedua betisnya. Rasanya pegal-pegal.

Sehun berjalan menghampiri Jongin dan duduk bersama di atas ranjang tempat tidur. "Jika kau lelah berjalan seharusnya kau mengatakannya tadi." Ucap Sehun sambil membantu Jongin memijit betis kanannya.

"Kau yang membuat tur aneh-aneh." Kesal Jongin. "Kau juga mengatakan bahwa kita hanya akan berjalan sebentar, ternyata lama sekali!" Jongin terus mengeluh.

"Maaf." Ucap Sehun pelan. "Kau lapar?"

"Iya."

"Aku pesankan makanan sebentar, di sini ada spa, kita bisa pergi ke sana dan kau bisa mendapatkan pijatan rileksasi."

"Boleh, tapi nanti saja sebentar lagi." Balas Jongin sambil menyamankan posisi duduknya kini bersandar pada sandar ranjang yang empuk. Tanpa sadar Jongin mengusap perutnya dengan telapak tangan kanannya, merasakan gerakan-gerakan di dalam perutnya yang sudah mulai sering terasa dan pasti akan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

(PO SUDAH TUTUP) DOMINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang