05: Official Engagement

220 89 144
                                    

Sudah terlalu lama ya?

Gapapa, mari kita lanjut

Makasi yang udah mampir

Happy Reading!❤️

~-~-~-~-~-~-

Bahkan jika kamu adalah duri tajam , aku tidak akan pernah ragu untuk terluka karena memelukmu.

~-~-~-~-~-~-

Mysha tidak tahu malam ini ia harus bersedih atau malah bahagia. Malam ini ia akan resmi menjadi tunangan seorang Alathar Regantara de Johan.

Gaun panjang berwarna putih dengan dilingkari berlian pada pinggangnya menunjukkan bagaimana mewahnya gaun cantik itu. Sangat pas di tubuh Mysha yang sangat proporsional.

"Gue kasih waktu lo sepuluh menit untuk ngebatalin mimpi buruk lo sendiri."

Ya, itu Alathar. Cowok dengan tuksedo berwarna hitam legam dengan kemeja putih di dalamnya itu menyempatkan diri menemui calon tunangannya di ruang make up sebelum acara dimulai. Bukan karena tidak sabar melihat calon tunangannya yang cantik, namun cowok itu hendak memberikan sang calon tunangan 'pilihan' untuk terakhir kalinya.

"Apa aku harus merasa tersanjung karena calon tunangan aku menyempatkan diri untuk datang ke sini buat menemui aku sebelum kami resmi bertunangan?"

"Gue nggak bercanda. Sekali lagi, gue kasih kesempatan untuk terakhir kalinya buat lo."

Mysha beranjak dari tempat duduknya, langkahnya menuju kaca besar yang ada di ruangan itu. Setelah berdiri di depan kaca tersebut, ia melihat pantulan dirinya yang terlihat sangat menawan, dari ujung kepala hingga ujung kaki, aura yang terpancar dalam dirinya sangatlah mahal.

"Menurut Kak Alathar aku akan mundur setelah bermetamorfosis sedemikian rupa seperti kupu-kupu?"

Sedetik, tidak, lebih dari tiga detik Alathar mengamati penampilan Mysha malam ini yang sialnya ia akui gadis itu sangat cantik.

Namun beberapa saat kemudian Alathar tersadar, apapun yang terjadi ia tidak akan suka jika gadis ini menjadi tunangan apalagi pasangannya seumur hidup nanti.

"Jalang kecil kayak lo nggak pantas jadi kupu-kupu."

Menusuk memang. Bahkan Mysha sempat memejamkan matanya selama beberapa detik untuk menetralkan rasa sesak yang melukai harga dirinya. Namun tak lama Mysha kembali membuka matanya, menatap Alathar dengan tatapan yang sulit diartikan dan kembali tersenyum manis, seolah ia sama sekali tidak terluka.

"Kak Alathar nggak lupa kan kalau jalang kecil ini akan menjadi tunangan kakak dalam waktu kurang dari lima belas menit kedepan?"

"Jangan mimpi. Gue nggak sudi punya tunangan kayak lo," ketus Alathar.

"Kadang untuk menyukai sesuatu kita harus membencinya dengan hebat terlebih dahulu."

"Basi. Isn't work to me," sangkal Alathar.

"Oh ya? Mau membuktikan bareng aku?" tantang Mysha.

Entahlah, makin ke sini nyali cewek ini semakin berani.

"Gue nggak punya banyak waktu buat ngeladenin bocah gak tau diri kayak lo. Mending sekarang lo keluar dari gedung ini lewat tangga darurat, jalan ke lorong kedua dari tangga, turun ke lantai dasar dan keluar lewat gerbang cadangan."

"Kalau aku nggak mau?"

"Lo nggak punya banyak waktu Mysha! Jangan bertingkah! Nurut apa kata gue!" ujar Alathar setengah berteriak. Rautnya sudah nampak marah, wajahnya juga tampak memerah.

MYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang