11: Memahami, Rasa dan Kardiomiopati

247 53 138
                                    

I'm backkk!!!

Aku mau konsisten rajin update, marahin dan teror aja gapapa kalo aku telat updatenya haha.

Okay ayo kita mulai

Happy reading ❤️

-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~

Mengetahui tentang suka dan tidak suka adalah seni paling sederhana untuk memahami dia.

-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~


Setelah kejadian kemarin perasaan Alathar dihantui oleh sesuatu yang menurutnya aneh. Seperti rasa bersalah, atau rasa kasihan? Atau rasa yang lainnya? Entahlah, Alathar sendiri kesulitan untuk mendeskripsikannya.

Pulang sekolah Alathar tidak bertemu dengan Mysha. Setelah memasuki kediaman De Johan, Alathar tidak langsung pergi ke kamarnya seperti biasa. Ia menyempatkan diri mengecek ruang keluarga, juga ke dapur dengan dalih ingin mengambil minum. Dari berbagai ruangan kediaman De Johan yang ditelusurinya, tidak ada Mysha di sana. Alathar mengasumsikan bahwa cewek itu sedang berada di kamarnya.

Apa gadis itu baik-baik saja?

Sial, pertanyaan itu sejak tadi tidak segera keluar dari otaknya.

Seusai mandi dan mengurus beberapa keperluan di kamarnya, Alathar bergegas pergi ke ruang makan kediaman De Johan yang terlalu megah jika hanya digunakan makan malam oleh dua orang.

Dua orang? Memangnya ia berharap akan makan malam bersama siapa eh?

Tidak seperti biasanya, meja ruang makan kediaman De Johan teramat bersih, tidak ada sajian makanan apapun di atasnya. Padahal biasanya berbagi makanan tersaji di atas meja megah itu, tidak peduli yang akan menikmati makanan itu hanyalah satu orang.

Tidak mungkin kan keluarganya mendadak bangkrut sampai tidak mampu membeli makanan? Kalaupun Alfred bangkrut sekarang, Alathar yakin harta daddy-nya itu masih cukup untuk membeli makanan enak sampai mereka tua nanti.

Ya gimana, harta Daddy Alfred kan banyaknya tujuh turunan, delapan belokan, sembilan tanjakan!

Alathar mengayunkan kakinya menuju ke dapur, berniat menegur para maid yang ia anggap lalai menjalankan tugasnya hari ini.

Namun di dapur pun sudah sepi tidak seperti biasanya, di sana hanya ada seorang gadis yang sedang mengaduk sesuatu dalam sebuah mug.

Menyadari kehadiran Alathar, Mysha hanya melempar senyum tipis ke arah cowok itu, kemudian ia bertanya, "Kak Alathar mau makan ya?"

"Menurut lo?" balas Alathar yang entah mengapa menjadi ketus seperti itu. Lain di mulut lain di hati deh ini cowok!

Mysha hanya tersenyum maklum, "Maaf ya Kak, aku yang nyuruh para maid untuk nggak masak berlebihan. Soalnya kan kita hanya berdua aja di rumah ini. Jadi aku cuma nyuruh mereka masakin dua porsi untuk kita, itu kak ada di sana," jelas Mysha seraya menunjuk ke meja bar dapur bersih milik keluarga De Johan.

Alathar hanya diam tak bergeming, sebelum beberapa detik kemudian ia bersuara, "Oh oke."

Bukannya beranjak mengambil makanannya, cowok itu masih diam di tempatnya. Membuat Mysha yang sudah selesai mengaduk sesuatu di mug tersebut mengernyitkan dahinya.

"Mau aku ambilin makanannya? Kak Alathar mau makan dimana? Di kamar atau ruang makan?" tawar Mysha berusaha mengerti tingkah kaku Alathar.

"Ya, ruang makan." setelah mengatakan itu Alathar cepat-cepat beranjak dari sana, ia melangkahkan kakinya dengan tergesa menuju ruang makan.

MYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang