Haxell sibuk menyelia beberapa dokumen persetujuan Darmash Diamond Group dengan sejumlah Lembaga Riset terkenal, di ruang kerjanya. Jemari lentik itu bergerak cepat dari halaman satu ke halaman selanjutnya.
Sangat serius dan fokus.
Bibir plump nya mengerucut lucu.
"tuan Haxell, Madame Theove ada disini" ujar sekretaris Haxell, Anna.
Hening.
Kemudian bunyi 'srak srak' kertas ditangan Haxell terdengar begitu jelas.
Theove menghela nafas, lalu mengijinkan sekretaris itu pergi.
"Haxell Darmash?"
Pemilik surai cokelat keunguan itu mendongak. Bola matanya memutar malas. Ditutupnya map itu.
"aku tidak mau membicarakan pernikahan, kalau Fema bersikeras, aku tidak mau pulang malam ini"
Theove tersenyum---ultimatum putranya tak membuatnya mengubah ekspresi.
"aku datang membawakan makan siang kok, kenapa sewot?"
Dahi Haxell mengkerut.
"tumben? Sogokan?"
Sosok yang sudah menyetujui rencana pernikahan dengan keluarga Millano tersebut meletakkan termos kotak susun di meja kerja putranya seraya tersenyum senang.
"kau harus perhatikan jam makan baby, kalau nanti asam lambungmu kambuh bagaimana?"
"aku bawa obat kok" tukas Haxell sambil melanjutkan pekerjaannya.
"Ngomong-ngomong, Daddy mu itu mengajak kita liburan ke Jepang akhir pekan ini. Tapi sayang sekali kau maupun Alexander tidak bisa ikut, karena sepanjang minggu ini ada pertemuan penting dengan beberapa pemilik riset yang akan memakai produk kita. Dan mereka ada dibawah pengawasan kalian, jadi yah... "
Theove membolak-balikkan majalah bisnis terbaru tanpa berniat membaca isinya.
"jadi Fema sudah setuju mau menambah anak? Aneh sekali tiba-tiba liburan? "
Theove ingin sekali berteriak tidak, tetapi ia tahan.
"apa liburan harus selalu berakhir hamil?" ucapnya dengan nada menurun.
Haxell tersenyum kecut.
"lalu tujuan Fema dan Daddy liburan ke Jepang itu apa? Padahal kerjaan Daddy lebih banyak daripada aku dan Alexander"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️
FanfictionHaxell Darmash (Lee Haechan) adalah femile pewaris hormon murni.Tetapi ia tak menghiraukan hal itu. Ia awam mengenai semua hal tentang jati dirinya sebagai femile murni dan berprinsip tidak mau dibuahi seumur hidup. Sampai akhirnya ia bertemu dengan...