Millano Research Laboratory
Satu minggu yang lalu.
Ruang Kepala Laboratorium---Magha memegangi pundak kirinya yang semakin sering terasa sakit setelah rampung bergelut diruang steril. Dipandanginya pantulan bekas luka hitam berbentuk seperti kilat bercabang tersebut dari cermin ruang kerjanya.
"Kenapa rasanya semakin parah saja?" gumamnya.
Meski sudah memeriksakan diri ke dokter ahli, ia justru mendapatkan hasil bahwa tidak ada kelainan apapun yang dideritanya. Namun anehnya, ia selalu merasakan nyeri dan terbakar semenjak mendapatkan luka itu.
Sekelumit ingatan saat Roger menyumpahinya lalu meluncurkan serangan yang berbalut api hitam mendadak terputar cepat.
Magha tahu betul api hitam bukanlah api biasa. Akan tetapi bukan hanya karena bekas lukanya yang tak dapat dihilangkan, namun lebih dari itu. Ia meyakini jika ada kemungkinan lain yang mengakibatkan bekas luka tersebut terasa menyakitkan meski telah tujuh belas tahun berlalu.
Dengan pikiran kacau ia mencari-cari sesuatu yang diselipkan diantara buku tebal medisnya.
Srek
Tak butuh waktu lama untuk mengubah raut wajah sang menile menjadi sendu. Selembar perkamen--- yang lebih lusuh daripada surat wasiat King Rexagan---itulah penyebabnya.
"King Rexagan, katakan padaku apa rahasia yang kau simpan dalam istana?" ucapnya lirih.
Manik indahnya perlahan lembap.
"Apa aku harus pergi kesana untuk mencari jawabannya?"
Dirabanya bagian sudut perkamen tersebut. Disana terdapat tulisan kode mirip huruf braile yang bermakna 'emas'. Beberapa saat kemudian, fokus Magha teralihkan. Layar ponselnya menyala karena ada pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️
FanficHaxell Darmash (Lee Haechan) adalah femile pewaris hormon murni.Tetapi ia tak menghiraukan hal itu. Ia awam mengenai semua hal tentang jati dirinya sebagai femile murni dan berprinsip tidak mau dibuahi seumur hidup. Sampai akhirnya ia bertemu dengan...