Emosi

2.8K 274 24
                                    

"ASTAGA... Prince, apa itu???" Haxell memekik horor. Ia mencengkeram lengan Magha.

'Aku tahu kau busuk Gregoric, tapi aku tak menyangka kau lebih biadab daripada iblis' 

Magha mengepalkan tangan tak terima, ia tak bisa menahan emosi tempat sakral seperti---istana---ini dijadikan sarang kejahatan.

Deretan akuarium yang sedang menyombongkan 'penghuninya', tak khayal memberikan shock theraphy bagi penglihatan Magha maupun Haxell. Terutama si femile, yang notabene awam dengan sisi gelap dunia penelitian ilegal semacam ini. Jemarinya ikut mengepal.

"Itu cadaver"

"Ma...maksudmu... Mayat yang biasa dipakai praktek anatomi ???" tubuhnya hampir limbung. Haxell mundur beberapa langkah karena merasakan tengkuknya tiba-tiba merinding.

"Eheum, dia pasti mendapatkannya dari dark web".

Manik biru perak Magha mengatakan 'Beginilah sisi gelap para peneliti yang tidak punya adab' pada si mata ungu.

"Oh shit"

Aroma formalin, amonia dan juga bau amis logam berkarat berpadu membuat siapapun yang menghirup udara disitu akan terserang mual dadakan. Lebih-lebih sirkulasi udara disana benar-benar buruk. Hanya ada sebuah lubang angin, itu pun sudah tak berfungsi sebagaimana mestinya.

'Gregoric pasti mengembangkan bakteri mematikan dari cadaver itu, sial'

Magha meremat jemari sebab menyadari semua perkiraannya akurat. Amonia yang begitu pekat bukan hanya dari daun hitam melainkan dari bakteri daging yang telah mengalami dekomposisi. Ia merasa kecolongan kali ini.

Tapi semua itu belum menuntaskan keingintahuan Magha. Ia masih mencari tahu lagi penyebab meninggalnya King Rexagan yang ganjal. Jelas ada faktor yang memperparah kondisi fisik beliau sebelum akhirnya meminum racun buatan Gregoric.

'Aku yakin ada racun lain'

"Jangan sentuh apapun, oke?" cegah Magha senewen. Ia mengeluarkan sarung tangan lateks yang tersimpan didalam saku lalu memakainya.

"Siapa juga yang mau menyen---Huek---Astaga baunya" protes Haxell jijik. Perutnya mual persis seperti terkena morning sickness.

Selama ini, ia mengira mayat manusia yang diawetkan dengan rendaman cairan formalin hanya ada di film horor. Tetapi hari ini, Haxell 'beruntung' mendapatkan validasi secara langsung, bahwa adegan di film memang terjadi di dunia nyata.

Aura ungu Haxell menyibak-nyibak, mengusir bau menyengat.

Magha merogoh sakunya---yang lain--- lalu menyodorkan saputangan bersih pada istrinya untuk dipakai sebagai masker darurat.

"Aku harus memeriksa sesuatu"

Haxell melihat kemanapun, kecuali area akuarium sialan tersebut. Sambil merapal sumpah serapah---yang ia tujukan pada Gregoric---dari balik masker daruratnya.

Sementara disudut ruangan, Magha menggeledah apapun yang menurutnya mencurigakan. Ia menyahut sebuah plastik dan memasukkan beberapa benda kedalamnya. Seperti tabung spesimen, beberapa ampul, dan catatan penting yang ia temukan terselip diantara buku-buku tebal lusuh nan tua. Sebagian besar buku tersebut berisi tentang pembuatan racun keluaran ratusan tahun lalu yang sampul-sampulnya pun sudah robek disana-sini.

OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang