Kepala Haxell bertabir dengan tudung jubah hitam---yang menjuntai hingga persis diatas mata kaki. Menjejaki lorong sempit yang pernah ia datangi bersama Magha tempo hari saat tengah malam telah bergulir dengan suara derap langkah yang teratur serta mantap.
Ia minta ditemani dua orang petugas keamanan khusus untuk menyisir situasi jalur bawah tanah yang diterobos para pengikut Mata Jahat.
Strategi sudah tertulis jelas didalam kepalanya, beberapa menit setelah kepala petugas keamanan dengan luka di pelipisnya melapor ke aula.
"Queen, disa---" Haxell mencium sesuatu dan menaikkan kepalan tangan kirinya ke udara. Memberi kode untuk berhenti.
Aroma itu membentuk seperti jalur berwarna yang menunjukkan dimana pemiliknya berada, dalam penglihatan Haxell---kini, layaknya radar navigasi yang bekerja mendeteksi titik musuh dengan akurat.
Energi Dewa Maiden menghadiahkan penglihatan khusus tersebut pada sang ratu.
"Sshh, dia diarah jam satu. Bagi dua tim kalian untuk berjaga di pintu menuju gudang para Tetua sebelah timur dan pintu darurat barat. Dan padamkan listrik di menara secepatnya begitu kalian menerima kode dariku" bisik Haxell.
Kedua petugas----wakil kepala dan kepala pasukan khusus istana---itu saling pandang keheranan.
"Tap---pi... Warlord, lampu di menara tidak pernah dipadam---"
Manik ungunya menyorot tajam.
"Aku hanya butuh sepuluh menit. Itu cara tercepat yang akan dipakai Gregoric untuk meloloskan perlengkapan ritual pada pengikut yang sudah berjaga dibawah sana. Kalian tahu menara itu lima meter jauh lebih tinggi dari dinding pagar kita kan?"
Kagum. Itulah yang dirasakan kedua petugas.
"Ba--baiklah Queen, kami akan segera melakukannya"
Sekilas ia melirik jam tangan di tangan kirinya.
'Serangan fajar jauh lebih singkat, tetapi melumpuhkan. Jika Gregoric berpencar dengan Veloxa, maka jumlah pengikut yang menerobos, pasti dibagi menjadi dua kelompok atau lebih. Dan aku yakin salah satu kelompok akan menyelinap untuk menjalankan misi tersembunyi'
Klik klik
Haxell memutar jam tangan canggihnya ke kanan. Kemudian terdengar desis gelombang radio.
"Leo, berapa jumlah orang yang menerobos masuk?"
"Sekitar lima puluh orang. Ditambah sepuluh yang berjaga dibawah tembok tinggi."
"Bagi dua setiap tim, separuh dari mereka harus keluar dari pagar istana untuk menyerang. Jangan lengah, jumlah pengikut yang akan dikerahkan pasti lebih dari yang kita lihat. Jebak Gregoric dan Veloxa agar tak bisa lolos dari istana. Lalu rebut kembali jenazah King Rexagan. Sisanya urusanku"
"Dimengerti, Gemini"
.
.
.
Gerimis yang turun menyebabkan jalan pintas setapak menuju sisi samping megahnya istana tersebut tergenang air. Sepanjang jalan yang masih berupa tanah tanpa rumput, menjadi licin, becek serta berlumpur.Dua orang yang sedari tadi bersusah payah melewatinya, menghentikan laju kaki lalu duduk sambil menyandarkan punggung di sebuah batu. Salah satu orang---manik hijau gelapnya mengamati situasi bangunan istana seraya mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️
FanfictionHaxell Darmash (Lee Haechan) adalah femile pewaris hormon murni.Tetapi ia tak menghiraukan hal itu. Ia awam mengenai semua hal tentang jati dirinya sebagai femile murni dan berprinsip tidak mau dibuahi seumur hidup. Sampai akhirnya ia bertemu dengan...