Kebangkitan

3.1K 324 67
                                    

Aula utama---Magha merenung selesai mendengarkan laporan para petugas keamanan mengenai kejadian selama rentang dini hari tadi. Mereka mengatakan Gregoric tidak ditemukan setelah terjatuh dari menara, begitu pula dengan seluruh isi peti kayu. Menurut kesaksian salah seorang maid yang bertugas membantu staf rumah sakit, ia sempat melihat sosok berambut panjang itu berjalan pincang sambil menjejalkan perlengkapan ritualnya kedalam kain dan terburu-buru menuju ke hutan, setelah merampas obat pereda nyeri dari nampan yang dibawanya.

Hati sang raja dihinggapi kegelisahan yang kentara.

"Kau boleh pergi" ucapnya pada si maid.

Sudah beberapa jam berlalu. Udara disekitar terasa begitu tenang seolah berpura-pura tak terjadi apa-apa. Angin juga bertiup sepoi membawa kesan akhir pekan yang damai. Jika ada kebisingan, itu berasal dari bangsal rumah sakit yang hiruk pikuk dijejali puluhan pasien yang sebagian besar adalah petugas terluka akibat serangan fajar tadi.

Hades memberi tahu Magha, jika ritual yang dilakukan Gregoric memang telah sempurna diselesaikan, maka akan terjadi beberapa fenomena, seperti gempa berpusat di Wilderness, yang menandai jiwa Mata Jahat sudah terbebas dan merayap keluar dari dalam bumi penjaranya. Kemudian memasuki wadah yang sudah dipersembahkan.

Dan juga, munculnya awan hitam pekat yang memayungi langit meski tak akan datang hujan.

"King Magha, Queen Haxell segera datang"

"Ya, tutup semua pintu dan jendela setelah dia masuk" pintanya. Tak lupa ia juga meminta semua staf dan pengawal untuk keluar dari aula---memberinya private time.

Magha melepas mahkotanya. Jujur saja menyandang gelar sebagai pelindung semesta Great Collamaiden bukanlah hal yang bisa disombongkan begitu saja, sebab, tanggung jawab yang sangat besar nan berat akan selalu menjadi nama tengahnya seumur hidup.

Manik elang sang raja sibuk memandangi permadani biru yang digelar mulai dari pintu depan aula hingga kebawah singgasana yang ia duduki.

Sejenak ia berandai-andai tentang garis hidupnya.

'Jika saja aku bukanlah keturunan hormon murni, mungkin aku akan bahagia berkutat dengan riset di laboratorium dan mencapai impianku tanpa harus berperang'

"Astaga, apa yang kupikirkan?," cetusnya tersadar.

Tap tap tap

Ia mendapati sosok kecintaannya berjalan masuk dengan setelan berbahan satin warna broken white yang cantik. Jangan lupakan bagian perut Haxell yang menyembul gemas dari dalam kain atasan longgarnya, membuat si pelaku 'penanam benih' tersenyum bangga.

Baju tersebut sangat cocok dengan aura mahal yang terpancar dari wajah sang istri, omong-omong.

'King Magha, jika aku juga bukan keturunan hormon murni, maka hari ini aku hanya akan sibuk menaikkan harga saham Darmash Diamond Group hingga tukak lambungku kambuh, tanpa harus repot mematahkan leher para musuhku'

Bibir tipis Magha tersenyum---lagi. Ia kagum dengan hubungan batin yang terjalin antara dirinya dan sang belahan jiwa.

"Aku baru saja hendak mendatangimu di kamar, tapi rupanya kau lebih peka, "

Haxell berlutut memberi hormat sambil menahan rasa tersipu. Magha yang tak sabar pun memilih berjongkok untuk menyentuh dagu istrinya, ia dongakkan agar pandangan mereka sejajar.

OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang