Danau Lovemeet
Disanalah sekarang, Magha menuntun tangan Haxell melewati jalan setapak berumput hijau. Dengan sangat hati-hati menjaga keseimbangan tubuhnya diatas bebatuan menuju cekungan bumi yang dipenuhi air sebening kristal. Senyumnya tak pernah semanis ini, sampai si mata ungu tak berhenti mengaguminya.
Walaupun tubuhnya masih merasakan sakitnya pra fruiting, Haxell tetap mau melakukan ritual tanpa mengajukan penundaan hari. Melihat betapa besarnya cinta Magha yang dicurahkan untuknya selama ini, dari semua perlakuan penuh kasih sayang itu, hatinya berdenyut haru. Perasaan yang mendalam, melebar, menguasai dan memahatkan diri didalam relung jiwanya. Ia berani menyebut dirinya jatuh cinta sepenuhnya kepada sosok Magha Millano.
Mungkin sedikit terlambat mengimbangi, tapi ia yakin cintanya murni.
Lihatlah... Genggaman tangan itu
Tatapan manik biru perak itu, Senyuman tulus itu...
adalah alasan jantung Haxell berdebar syahdu.Irama alam yang turut bersenandung tentang kemurniannya bersama siraman cahaya mentari serta cericit burung, seolah mengiringi buncahan perasaan mendalam diantara mereka.
Magha menengok, mengikuti Tetua Hades dan ketujuh yang lain yang mulai membaca doa. Setelahnya, mereka meminta Magha menanggalkan pakaian, kecuali balutan kain sutera putih bersih yang melilit dari pinggang hingga lutut. Haxell juga demikian, bedanya miliknya lebih tertutup.
Tubuh tegap berotot Magha tertimpa cahaya matahari pagi, kulit putihnya terekspos dengan jelas, mengundang decak kagum si femile.
Penglihatannya tertuju pada punggung Magha. Haxell terpana, alih-alih merasa takut pada tanda lahir kepala singa yang menghias punggung kanan sang menile. Err... Dimatanya itu sangat seksi.
"why?" liriknya.
"tanda lahirmu gagah, Prince" jawabnya tersipu. Bibir tipis Magha mengukir senyum.
"Prince Magha, Princess Haxell, kalian masuklah kedalam air hingga setinggi dada. Tetua Louis akan memandikan kalian dengan air suci sembilan bunga" titahnya.
Menile berpakaian serba putih itu turun membawa bejana berisi sembilan jenis kelopak bunga yang menguarkan bau harum. Sambil tetap merapalkan doa, ia menyentuh kepala Magha dan Haxell bergantian.
"Le beannaitheacht ghrá na déithe Colla agus Maiden, a Dhia, beannaigh an Prionsa Magha agus an Banphrionsa Haxell, chun banna a gcinniúint a chomhlíonadh. Tabhair torthúlacht dóibh, chun leanúint lenár sliocht... Tabhair sonas síoraí, don Imbhuailte Mór agus dár ndaoine uile"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE : COLLAMAIDEN ✔️
Fiksi PenggemarHaxell Darmash (Lee Haechan) adalah femile pewaris hormon murni.Tetapi ia tak menghiraukan hal itu. Ia awam mengenai semua hal tentang jati dirinya sebagai femile murni dan berprinsip tidak mau dibuahi seumur hidup. Sampai akhirnya ia bertemu dengan...