Haxell Darmash (Lee Haechan) adalah femile pewaris hormon murni.Tetapi ia tak menghiraukan hal itu. Ia awam mengenai semua hal tentang jati dirinya sebagai femile murni dan berprinsip tidak mau dibuahi seumur hidup. Sampai akhirnya ia bertemu dengan...
Haxell sudah meminum aspirin, namun denyutan itu bukannya mereda, malah makin memburuk.
Ia tenggelamkan wajahnya pada lipatan siku. Matanya pedih sebab semalam ia tak bisa tidur---barangkali memejam sebentar akan membaik, pikirnya.
Haxell menyadari, merindukan seseorang yang hendak pergi jauh rasanya menyiksa. Tubuhnya kelelahan, makan pun hambar. Passion membara penuh ambisi yang jadi nama tengahnya, sekarang entah menguap kemana. Satu-satunya yang menarik hanya membaca ulang semua chat yang dikirim 'Si Brengsek Magha' sejak pertemuan awal mereka.
'Parah, aku bahkan belum sempat mengganti nama kontaknya.'
"tuan Haxell, ada seseorang yang ingin bertemu"
"siapa?" tanyanya lemas.
Ia belum mengubah posisinya. Kepalanya tertunduk berat.
"ekhem, tuan Haxell... tuan Javier Millano disini" ulang Anna seraya mendekat untuk berbisik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kau baik-baik saja?" suara husky khas itu menyingkirkan pening di kepala Haxell seketika. Menggantinya dengan sensasi kalang kabut.
Kedua lututnya tremor.
Ia lekas berdiri, merapikan penampilan---terutamasurai keunguannya yang mencuat kesana sini---secepat mungkin.
"maafkan aku Tu.... ehmm Daddy Javier"
"silakan duduk" imbuhnya.
Pria gagah berparas tampan tersebut tersenyum. Aroma Silversilk nya membuat Haxell tak mampu menatap manik itu lama-lama.
"kau baik-baik saja?"
Ia tak bisa berbohong, Haxell yakin Javier bisa menangkap kegelisahannya yang kentara. Aura kelabu perak Javier menggelayuti wajahnya.
"hanya sedikit pusing, Dad"
"kenapa tidak ikut saja?"
'aku tak salah dengar kan?'
'ikut Magha? ke Irlandia?'
"maksud Daddy ?"
Javier mengeluarkan sebuah tiket penerbangan dari saku dalam jas, lalu meletakkannya di meja.
