Happy reading......
"Astaga!!! Kak farell?!"
"Eh, hel" ucap farell sambil tersenyum kikuk pada Helen "oyah i-ini gue mau ngasih sarapan buat Lo, bunda yang nyuruh" ucap farell sedikit gugup.
"Kenapa kak?"
"K-kenapa apa?" Bingung farell.
"Kenapa kaya orang gugup gitu?"
"Nggak kok, nggak. Oyah ini makanannya" menyodorkan nampan berisi makanan.
"Gak sekolah kak?"
"Bunda bilang, hari ini gue gak usah sekolah dulu"
"Oiyah, gimana kondisi lu kak? Kemaren lu parah banget."
"Sekarang udah cukup baik kok. Nih ambil, abisin ya. Gua mau ke bawah dulu, nanti gua ke sini lagi buat ambil piringnya" farell pun memberikan itu lalu tersenyum dan pergi. "Aneh banget kak farell, nggak biasanya dia gitu." Gumam Helen.
Helen pun kembali masuk ke dalam kamar Dea. Dia menyimpan nampan yang berisi makanan itu ke atas meja dekat tempat tidur, lalu dia meraih tas miliknya untuk mencari sesuatu. "Kok nggak ada" paniknya.
"Kemaren kan gue taro di tas, kenapa bisa gak ada?" Helen mulai panik, dia pun mengacak-acak dan mengeluarkan barang-barang yang ada dalam tas miliknya. Tanpa Helen sadari, seseorang telah masuk ke dalam kamar dan sedang memperhatikan Helen yang sibuk dengan barang-barang nya di lantai. "Cari apa hel?" Tanya farell lalu berjalan menghampiri Helen, dia menyimpan gelas yang berisi air ke meja pinggir kasur lalu ikut jongkok di hadapan Helen.
"Handphone. Handphone gue gak ada kak" masih berusaha mencari.
"Lu lupa naro kali."
"Nggak kak, kemaren tuh gua simpen di tas, kok Sekarang gak ada ya?"
"Udah nanti aja carinya, mendingan sekarang lu makan dulu. Nanti baru cari lagi."
"Nggak kak, cari dulu handphone nya."
"Nanti gue tanya ke bunda atau Dea, siapa tau mereka yang nyimpen handphone lu. Udah sekarang lu makan dulu sini" farell menarik tangan Helen dan menuntunnya untuk duduk di sofa yang ada di sana.
"Tunggu di sini" farell pergi untuk mengambil makanan yang tadi Helen simpan di beja pinggir kasur. "Nih, lu tuh harus banyak makan biar cepet sembuh." Menyodorkan sendok berisi makanan.
"Gak usah kak gue bisa sendiri." Ingin mengambil sendok itu tapi farell menepis tangan Helen.
"Kalo lu makan sendiri ntar lama. Udah sini gue suapin, buka mulutnya. Aaaaaaaaa." Helen menatap wajah farell, lalu dengan rasa ragu Helen mulai menerima suapan demi suapan yang farell berikan.
"Gimana enak?" Tanya farell.
"Iya, enak." Dalam hati Helen bertanya tanya ada apa sebenernya dengan kak farell?, kenapa dia beda sekali?
"Pinter, abisin makanannya biar Lo cepet sembuh. Jangan buat gue ngerasa bersalah, lo harus cepet sembuh hel. Gua selalu kena omel bunda karena udah buat Lo sakit kaya gini" ucapnya sambil terus menyuapi Helen.
Helen tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya diam sambil menerima suapan dari farell. Kali ini Helen faham kenapa farell sedikit berbeda, mungkin karena farell ngerasa bersalah atas kejadian kemarin.
"Bunda Lo ada?"
"Tadi bunda sama ayah pamit mau ke supermarket dulu. Dan gua di suruh jagain Lo selama bunda pergi. Emang kenapa?"
"Nggak. Abis ini gua mau pamit pulang ke apartemen gue" ucap Helen.
"Lo belum pulih sepenuhnya hel. Kalo Lo pulang sekarang siapa yang Ngerawat Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Love Story
Teen Fiction*Tuhan itu adil. Kita saja yang tidak mensyukuri semuanya* Menceritakan tentang seorang gadis berusia 17 tahun yang pergi dari rumahnya karena akan di jodohkan oleh orang yang sama sekali tidak iya kenal. Kurangnya kasih sayang dalam keluarga membua...