15. fifteen

1.2K 86 2
                                    

Happy reading......

Sampailah mereka di mall yang Helen maksud. Mereka berjalan masuk ke mall dan masuk ke salah satu restoran yang menyediakan ramen. Selain memesan ramen, mereka juga memesan makanan lain, seperti udang goreng tepung, onigiri tepung, dan masih banyak lagi.

Mereka memesan makanan cukup banyak. Sembari menunggu makanannya datang mereka mengobrol layaknya pasangan kekasih pada umumnya, Helen merespon dengan baik ucapan farell.

"Hel, Lo kan udah mau di anter pulang sama gue, udah mau makan bareng gue. Apa itu artinya, Lo udah Nerima gue?" Ucapnya.

Helen yang tengah menikmati makanannya tiba-tiba tersedak karena mendengar ucapan farell "uhuk....uhukk....uhuk...."

"Hel, pelan pelan. Nih minum dulu."

Helen meminum minuman yang farell berikan. Sambil meneguk air itu, mata Helen terus menatap farel yang seperti mengharapkan sesuatu.

"Makasih, kak."

"Iya, sama sama. Makannya, kalo makan itu pelan pelan. Gue gak bakalan ngambil makanan Lo kok." Senyumnya.

"Laper, kak."

Farell terkekeh mendengar ucapan Helen "jadi?"

"Maksudnya?" Bingung Helen.

"Jadi gimana sama hubungan kita?"

"Gimana apanya? Ya gini gini aja kak, kaya biasanya."

"Lo belum suka sama gue? Setelah apa yang gue lakuin selama ini? Gue rela nungguin Lo setiap pagi di depan apartemen lo, gue nungguin Lo pas jam pulang sekolah, gue juga rutin ngasih bunga di meja Lo." Memang apa yang farell katakan benar, hampir setiap hari farell selalu meninggalkan bunga mawar di meja Helen, tapi Helen tidak pernah menerimanya, dia selalu memberikan bunga itu pada temannya atau siapa saja yang mau boleh ambil.

"Gue gak minta Lo ngelakuin semua itu, kak."

"Lo emang gak pernah nyuruh, tapi gue sadar diri hel."

"Udah kak, makan dulu nanti keburu dingin jadi gak enak" mengalihkan pembicaraan.

"Hufthhh.. yaudah abis makan kita pulang" memakan makannya.

Helen terdiam, dia hampir lupa dengan rencananya mengajak farell jalan jalan seharian agar farell tidak jadi nyerang. "Gimana kalo kita jalan jalan dulu sebelum pulang?"

"Kemana?" Tanya farell dengan ekspresi yang sudah tidak mood.

"Kemana aja, gue pengen jalan-jalan."

"Pulang aja ya, bukannya Lo gak suka jalan sama gue?"

Seketika Helen diam, tumben sekali farell langsung berubah seperti ini. Biasanya saat Helen mengalihkan pembicaraan dengan farell, dia tidak marah. Tapi kali ini farell terlihat merajuk.

"Kak, gue itu Bu......"

Ucapan Helen terpotong karena suara seseorang yang memanggil mereka berdua dari belakang "Helen? Farell?"

"Bunda?" Gumam Helen.

"Eh bunda? Bunda kenapa ada di sini?" Tanya farell.

"Bunda lagi kumpul sama temen temen bunda, kalian berdua aja? Dea kemana?" Menengok sana sini.

"Iya, Bun. El berdua aja sama helen."

"Bunda apa kabar?" Helen mencium tangan bunda dan memeluk bunda sekejap.

"Bunda baik, gimana kabar kamu? Kamu sehat kan?"

"Aku baik kok Bun. Udah sehat juga" senyum Helen.

"Syukurlah, oyah, bunda gak tau kalian sedekat ini, sampai makan berdua." Goda bunda.

Their Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang