🐾 THREE 🐾

1K 60 1
                                    

Suara bisikan itu selalu terdengar.

.
.
.

alex bangun~
ayo main
hihihihi

Alex menggeliat tak nyaman dalam tidurnya karena terganggu oleh bisikan-bisikan itu, sontak manusia di samping nya pun langsung membuka mata. Ya itu sang mamih yang sedang menemani anaknya lalu mengalihkan pandangan kepada sosok yang berada tak jauh dari anaknya, dia mengerutkan kening mendapati jam masih menunjukkan pukul 3 pagi.

Masih pagi banget, batinnya

"Kalian jangan ganggu anak ku!" Mami menegur sosok yanv masih asik menganggu anaknya yang sedang tertidur dengan lelap.

"Kenapa sih? kita kan cuma mau ajak main," Jawab salah satu sosok dengan nada kesal, yang lain hanya menyetujui nya. Mami menghela napas panjang sebelum akhirnya membuka suara kembali.

"Tante tau tapi lihat," Mami menunjuk kearah jam dinding dan sosok-sosok mengikuti arah pandangnya, "masih pukul 3 pagi. Anak tante sedang tidur, lebih baik kalian pulang ke alam kalian lalu main disana. ucap Mami dengan sedikit menekan auranya untuk membujuk sosok-sosok itu.

"Ish gak seru! Ayok ges kita balik!" Seru sosok itu mengajak yang lainnya.

"Ayoo," jawab serentak sosok yang ternyata berwujud anak kecil seumuran dengan Alex.

Lalu sosok anak kecil itu pun menghilang, sang Mami menghela napas lega sambil menatap anaknya yang sedang tidur menghadapnya.

Kamu banyak teman ya baby xi, mamih harap kamu selalu dalam perlindungan nya, batin mamih lalu mencium kening Alex dan kembali tidur menyusul sang anak.

Papinya mana? Ada kok tapi dikamar lain, ini permintaan Alex ingin tidur bareng sama mamih melepas rindu.

.
.
.

Pagi hari pun telah tiba namun sang bocil masih nyenyak dengan bobo gantengnya sambil memeluk dino berwarna hijau neon, sedangkan dibawah para orang tua si bocil sudah duduk rapi menunggu bocil itu.

"Pagi tante Ara, om Adi" Sapa abang Len ketika sudah sampai di area ruang makan.

"Pagi juga abang Len."

"Bocil belum bangun om?" tanya abang ketika melihat kursi satunya masih kosong tidak ada yang menempati.

"Belum, sana kamu bangunin dia." Om Adi menyuruh keponakannya untuk membangunkan anak kecil kesayangannya yang masih asik di alam mimpi, abang pun menganggukan kepalanya dan beranjak pergi menuju kamar adeknya.

"Pelan pelan aja ya, Bang!"

"Siap tante!"

Abang Len bergegas menuju kamar bocil bandelnya itu, dengan langkah cepat namun masih teratur.

Krett..

Abang membuka pintu secara perlahan sambil mengintip. Tau aja bocil itu sudah bangun, dan ternyata dugaanya meleset jauh.

"Ciluk.. baa" ucapnya sembari mengintip

"Yeu anteng kali lu, Cil!"

Setelah mengucapkan hal itu dia berjalan mendekati ranjang bocil, dia menatap wajah alex sejenak sebelum akhirnya dia menghela nafas panjang.

Cuma pas tidur lu antengnya ya cil, lah kalo bangun langsung berubah jadi macan , batin abang terkekeh sembari menoel-noel pipi tembam Alex.

Puk puk puk

"Cil, bangun cil" Abang Len menepuk pelan pipi adik sepupunya

Namun Alex hanya membalasnya dengan lenguhan, kemudian kembali memeluk guling kesayangannya.

Kisah Si BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang