Happy reading ges!♡
.
.
.
.
Sudah seminggu Alex dan Firza tidak bertemu, kangen? Tentu saja, tetapi karena sifat tsundere Firza yang mengakibatkan waktunya berjalan cukup lama. Alex sering mengunjungi pohon besar di dekat rumah nya berharap teman kecilnya keluar dari sana dan memberikan senyuman.
Tapi sepertinya hal itu tidak terjadi, harapan untuk bertemu dengan temannya lagi lagi harus ia pendam di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Di saat kedua teman itu saling berjauhan, Amey selaku anak dari teman ibunya Firza pun mengambil kesempatan emas itu untuk mendekati Firza yang masih marah kepada teman manusianya.
Seperti sekarang ini Amey pagi pagi sekali sudah berada di rumah Firza, untuk mengajak anak itu untuk berjalan jalan ke luar dari dunianya.
Awalnya Firza menolak dengan tegas, tapi Amey selalu membujuk dirinya. Bahkan sang ibu juga menyetujui nya padahal anaknya saja sedang tidak ada mood.
"Afir udah siap? Ayok kita jalan sekarang!" Ucap Amey dengan semangat 45, Firza hanya memberi deheman sebagai balasan.
Sungguh sekarang ini suasana hati Firza entah kenapa tidak tenang, ya walau saat hari hari biasa juga dia dalam mood buruk. Tapi tidak seburuk sekarang, dia merasa sedikit khawatir.
Amey yang mengira Firza sedang memikirkan teman manusianya pun berdecak di dalam hati.
"Apasih hebatnya dia!" Batinnya kesal
Amey mencoba berbagai cara untuk dekat dengan Afir tapi Afir malah hanya memandangnya tanpa minat, sedangkan anak manusia lemah itu? Ck ini sangat tidak adil. Bukankah lebih baik manusia itu musnah saja dari muka bumi ini?
"Afir~ kamu lagi mikir apa??" Tanya Amey menepuk pundak Firza pelan mencoba untuk menyadarkannya.
"Ga ada." Bohong sih, suaranya hati Firza benar benar tidak enak tapi ia berusaha menekan nya dalam dalam.
Dan perasaan tidak enak itu akhirnya terungkap, karena ternyata Amey mengajak dirinya ke taman bermain di dunia manusia. Dan kini di depan sana terdapat Al yang sedang membeli gulali bersama abang kembar, Firza segera membawa Amey pergi dengan dalih mencoba permainan terlebih dahulu.
Amey yang di ajak pun kesenangan karena untuk pertama kalinya Afir yang mengajak dirinya, dengan langkah lebar mengikuti Afir, ia tersenyum ceria. Yaa walau hanya beberapa manusia yang dapat melihatnya, termasuk Alex yang ternyata telah melihat kepergian mereka berdua.
Alex yang awalnya ceria pun langsung murung, abang Lan yang melihat adiknya murung lantas bertanya.
"Adik kenapa?" Tanya abang Alan kepada Alex yang telah ia gendong koala menghadap dirinya.
Alex menunjuk kedua anak yang sedang berjalan yakni Amey dan Firza, Alan yang pada dasar nya peka terhadap hal hal tertentu pun mengangguk.
"Gapapa, mending kita main permainan mau?" Alex mengangguk setuju, langsung deh Alan membawa adik sepupunya itu ke tempat permainan di area situ.
^~^
"Kamu sengaja ya?" Sergah Firza dengan sedikit nada menuntut kepada Amey, Amey hanya menunjukan wajah kebingungan.
"Maksud Afir apa?" Tanya Amey pura pura tidak mengerti, namun itu hanyalah topeng. Amey tersenyum licik di dalam hati, karena yaa.. dia sedari awal sudah melihat anak manusia itu dan sesuai tebakannya.
"Ah, gak."
Firza tak mau meneruskan pembicaraan itu, dia langsung masuk ke area permainan yang cukup sepi. Amey pun mengikutinya di belakang, dengan suasana hati gundah Firza bermain dengan sedikit bersemangat (dalam artian lain).
***
"Kamu jahat!"
"Maaf..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Si Bocil
AléatoireNamanya Alex Si bocil unik dengan segala tingkah, kesayangan papi Adi dan juga warga perumahan. Namun dia tidak tahu jika salah satu teman nya itu sebenarnya berbeda alam dengannya. Akankah dia akan sadar? Ketakutan? Ataukah senang? Semua dapat kam...