.
.
."Al ayok buruan!" Ucap abang saat sampai di depan kamar Alex.
"Sebentar ish, abangg sabar dong!" sahut alex dari dalam kamar.
Klek
Pintu terbuka dan muncul lah seorang anak bertubuh munyil dengan menggunakan hoodie putih bergambar donal bebek tapi sayang hoodie itu sedikit kebesaran.
"Apa apaan baju itu?" Komen abang saat melihat pakaian yang di pakai adik sepupunya itu.
"Apakah aku memakai baju yang salah?" Tanya alex bingung.
"Tidak" jawab singkat.
"Tapi kamu semakin gemesin" lanjutnya langsung mengunyel brutal pipi bocilnya itu dan sesekali menciumnya
"Lewphas" berontak alex karna pipinya terasa nyeri
"Auch pipi alex" ringis nya
"Hihi maafkan abang, mari kita keluar" ucap abang seakan tidak ada kejadian apapun, alex hanya acuh dan berjalan mendahului
Setelah sampai di lantai bawah alex celingak celinguk mencari keberadaan sang mamih kesayangan namun nihil akhirnya..
"MAMIH ALEX KELUAR DULU SAMA ABANG YA" teriak alex, dan tak lama mamih pun membalasnya.
"Iya sayang hati hati" sahut mamih dengan sedikit teriak
Mereka berdua berjalan menuju pintu depan dan membukanya, saat alex melangkah keluar sedikit jauh dari pintu tiba tiba dia menyipit guna melihat sosok anak kecil yang sedang berjalan mendekat, len yang melihatnya pun terkekeh geli melihat wajah menggemaskan adiknya
"Hm siapa itu?" Gumam nya.
"Kenapa cil?" Tanya abang yang mendengar gumaman Alex.
"Ituuu disana ada anak kecil." Tunjuknya dan di ikuti oleh abang dengan menoleh ke arah tunjukan itu.
"Hai Alex," ucap anak kecil kepada alex, tak asing, batin alex lalu dia mengingat seseorang.
"Firza? Beneran kamu??" Tanya alex setelah mengingat sosok di depannya.
"Iya dong, kamu makin gemesin deh lex" jawab firza.
"Huh firza sama aja kaya abang" sebel alex hanya dibalas oleh terkikikan geli firza. Lucu sekali temannya pikir firza.
"Siapa kamu?" Tanya abang karena tak mengenali anak kecil di depannya
"Abang kenalin ini firza, za kenalin ini abang len. Jadi abang ini tuh yang ajak alex keliling kemaren" bukan firza yang menjawab melainkan alex yang mengenalkan keduanya, dibalas anggukan mereka berdua
"Oh makasih ya Firza." ucap abang
(siapa ya dia perasaan ga pernah liat)"Sama sama"
"Firza ikut alex jalan jalan yuk" ajak nya dengan senang.
"Ayoo abang" genggam tangan abang dan juga firza
"Iya iya" jawab abang dengan pasrah di tarik
Mereka melanjutkan perjalanan sedari tadi alex tak henti menebar sapa dan juga senyum kepada orang orang yang di lihatnya dan yang di perlakukan begitu pun menyapa balik dan sedikit menanyai nya sekaligus terpekik gemas dengan tingkahnya.
Di sela sela perjalanan alex berhenti mendadak lengsung membuat orang yang digandengnya menyerit kebingungan, kenapa dengan bocilnya? Batin mereka masing masing. Mereka mengikuti arah pandang alex dan mereka dapat melihat ada beberapa anak anak sedang berkumpul di salah satu rumah yang akan mereka lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Si Bocil
RandomNamanya Alex Si bocil unik dengan segala tingkah, kesayangan papi Adi dan juga warga perumahan. Namun dia tidak tahu jika salah satu teman nya itu sebenarnya berbeda alam dengannya. Akankah dia akan sadar? Ketakutan? Ataukah senang? Semua dapat kam...