"he lies"
Dua hari setelah vena dan kiran selesai oprasi
Kiran berjalan tertatih di lorong rumah sakit,ia maksakan diri untuk bangkit dan menjenguk vena sesuai permintaan gadis itu
" Ran lo mau kemana?,lo baru aja selesai oprasi,jahitan nya pasti belum kering"cegah namira yang kebetulan lewat lorong itu
" Gue mau jenguk vena, katanya dia kangen gue" ucap kiran sumringah, lalu pergi meninggalkan namira
✈️✈️✈️
Kiran memasuki ruangan vena, senyum nya langsung mengembang
" Hai ven,gimana keaadaan kamu,udah enakan?" Tanya kiran
Vena langsung menoleh dan menatap kiran lama
" Ngapain lo kesini!" Sentak vena
"Aku mau lihat kondisi kamu"
" Cih...gue baik baik aja,pastinya karena ada orang yang donorin ginjalnya ke gue,gak kaya lo yang cuma ngasih rasa sakit di hati gue" vena berdecih lalu menyindirnya
" Maaf"
"Udah sana lo pergi,gue muak lihat muka lo" usir vena, namun di hati vena juga takut kalau kiran akan pergi
Vena takut mimpinya itu akan menjadi kenyataan
" Oke,aku pergi" putus kiran lalu berjalan keluar sambil menahan rasa sakit nya
Berada di luar ruangan ,kepalanya mendadak sakit ,perutnya juga mengeluarkan darah,tubuhnya oleng seketika
" Aghh" ringis kiran,ia menduga kalau jahitan nya rembes,sebelum akhirnya tak sadarkan diri
✈️✈️✈️
Bunda menangis histeris sambil menatap anaknya yang terbaring lemah di ranjang ICU
"Kak bangun,jangan tidur terus" parau bunda di sebelahnya ada jeo yang mencoba menenangkan bunda
" Ibun jangan nangis,aqsa pasti baik baik aja kok" tenang jeo
" Jeo,bunda takut aqsa bakal tinggalin bunda,aqsa....,bunda udah larang aqsa buat donor ginjal,tapi aqsa tetep gak mau" curhat bunda resya,jeo mengangguk mengerti
Jeo menatap kiran yang tubuhnya penuh dengan alat medis
Tiba tiba jari tangan kiran bergerak,jeo langsung memberitahu bunda
"Kak" panggil bunda,kiran merespon dengan angukan pelan
" Kak ,kuat ya!"pinta bunda menangis
" Ja...jang..an nan...gis bu..bun..da( jangan nangis bunda)" ucap kirsn terbata sambil mengusap airmata bunda yang turun
" A...aq..sa sakit ka..kal..au bub...bun..da na..ngis( aqsa sakit kalo bunda nangis)" ucap kiran,nafasnya semakin tak beraturan
" Kak,kakak gak mau bunda nangis kan,kakak bertahan ya ,kakak harus kuat" ucap bunba di sela tangis
" Aqsa b..a bak..al..an ku..at..de..mi bun..bunda"(aqsa bakal kuat demi bunda) ucap kiran lagi
" Ja..jan..an.. nang..is"(jangan nangis) ucap kiran bergetar
"Bu..bunda...a..aq..sa b..b.oleh ti..dur?(bunda aqsa boleh tidur)"
Bunda menganguk
" Nanti bangun lagi ya!" Pinta bunda,kiran menangguk samar
✈️✈️✈️
Cila sedang melihat kakak nya yang terbaring lemah di brangkar
" A',a'a kok tidur terus sih,padahal cila pengen main sama a'a" ucap cila polos
" Ci..cil..a ma..in sen..dir..i dul..u ya,a'a nga..ntuk"( cila main sendiri dulu ya a'a ngantuk) jawab kiran sambil mengusap kepala cila
"Siap a'a"
" Ci..cila..ka..kal..au u..dah be..sar .ja..jangan..ke..cewa..in bu..bunda ya"(Cila kalo udah besar jangan kecewa in bunda) pesan kiran ,cila menganguk
" Kak!" Panggil bunda,kiran menoleh
" Kakak butuh sesuatu?" Tanya bunda
"Ve...na"
Jeo memasuki ruangan vena,vena langsung menoleh dan tersenyum
"Ven kiran pengen ketemu lo" beritahu jeo
" Ngapain dia cari gue,kenapa gak cari namira aja,butuh" sinis vena
" Ven kiran sakit"
" Bodo amat,toh gue oprasi dia gak peduli"jawab vena
" Venn..."
" Bacot lo"
"Kiran sekarat!" Sentak jeo,vena bungkam
" Lo serius ,jangan bohong!"vena tak percaya
"Ngapain gue bohong soal kematian"
Tubuh vena terasa lemas tak berdaya
" Ayo ke icu" ucap jeo lalu mendudukkan vena di kursi roda
Hehehe
Vena nyesel gak tuhh
Next...
