9.

118 20 1
                                    

Hi! Masih setia
Sampe part ini? Uwwa
Makasih begete!!

Makasih juga yang
Udah mau vote n komen.

Aku anggap kalian
Sangat menghargai ceritaku.

And..

-Happy Reading!!-

Cuaca yang cerah telah menyapa Alesya pagi ini. Ia mengambil tas sekolahnya dan berjalan keluar kamar untuk mencari ibunya.

"Bu, Eca berangkat ya". Ujar Alesya ketika menemukan Ibunya di dapur sedang mencuci beberapa piring kotor.

"Oh, iya iya. Kamu ga sarapan dulu?".

Alesya meraih tangan ibunya untuk ia kecup di bagian punggung tangannya.

"Aku udah nyiapin bekal kok. Berangkat dulu ya, Bu. Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam. Hati hati Ca!".

Alesya berjalan dengan wajah riangnya. Gadis itu terus melangkahkan kakinya agar bisa keluar dari rumah mewah nan luas milik keluarga Alaska.

Ketika ia sampai di halaman luas rumah Alaska.

Alesya seketika berhenti berjalan dan terdiam melihat sosok pria jangkung lengkap dengan seragamnya.

Sedang bersender santai di motor sport hitam yang ia yakini milik cowok itu. Sembari memainkan ponsel di tangannya.

Sekitar 1 menit lebih Alesya hanya menatap cowok itu. Hingga pada akhirnya cowok yang sedang ia tatap mendongakkan kepalanya dan membuat pandangan mereka bertemu.

"Lama". Ketus Alaska, kemudian memakai helm full face nya dan mulai menaiki motornya dengan santai.

Alesya hanya tersenyum kikuk. Dirinya bingung, memangnya kenapa kalau ia lama.

Tak terlalu menghiraukan pikirannya. Alesya hanya melanjutkan langkahnya dan hendak melewati motor besar Alaska.

Namun langkahnya kembali terhenti ketika sebuah tengan kekar dengan jari panjang yang aesthethic menahan pergelangan tangannya.

Alesya menoleh, gadis itu menatap Alaska dengan tatapan bingung sekaligus terkejut.

Sedangkan Alaska hanya melirik jok motor belakangnya sekilas lalu kembali menatap Alesya dengan wajah datar.

Seakan paham dengan lirikan mata Alaska. Alesya menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya dan jok motor tersebut secara bergantian.

"Keinginan pertama lo, seharian bareng gue kan?. Gue bakal kabulin sekarang, cepet naik". Ucap Alaska.

Dengan perasaan deg deg-an, bahagia, senang, dan gugup yang di campur menjadi satu. Alesya hanya menurut dan menaiki motor Alaska dengan hati hati.

Namun, sebelum motor itu melaju. Alaska memberikan hoodie miliknya yang memang sengaja ia bawa.

Alesya menerima hoodie tersebut dan ia pakai untuk menutupi sedikit lututnya akibat rok seragamnya yang lumayan terangkat.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang