11.

155 28 5
                                    


Sorii lama gak up.
Entah kenapa akhir2
Ini otakku serasa penuhh

Karena sekarang masa liburan
Udah habis.
Aku jadi lebih sibuk ke rl.

Kayak penat aja gitu...
Tapi tenangg
Cerita ini tetep bakal
Lanjott, InShaAllah
kalo lancar bisa sampe End.

Semoga kalian bisa jadi
Support sistem aku disaat
lagi cape & males2nya.

NOTE :
KALIAN TINGGAL BACA
TANPA HARUS  MEMBAYAR APAPUN.

SEBEGITU  BERAT KAH JARI KALIAN UNTUK SEKEDAR
MENG- KLIK TOMBOL VOTE?

HANYA KLIK, SATU PENCETAN SAJA SUDAH LEBIH DARI CUKUP BERHARGA.

APALAGI JIKA KALIAN DENGAN SENANG HATI FOLLOW AKUN SAYA. SANGAT SANGAT BERHARGA.

Happy Reading!!

***

Di keheningan yang menyelimuti dua insan tersebut, hanya semilir angin sejuk yang menemani keterdiaman mereka.

Di bawah pohon rindang berukuran besar yang berada di puncak bukit kecil, Alaska dan Alesya duduk lesehan di sana sembari memfokuskan pandangannya ke depan.

Mereka memang sudah ada rencana untuk ridding night sekaligus muncak bukan?. Sekitar jam sebelas malam tadi mereka sudah tiba di bukit yang akan mereka telusuri.

Setelah melakukan perjalanan yang menyenangkan, tentu banyak yang merasa kelelahan juga.

Oleh karena itu, Alaska memutuskan untuk membangun tenda dan mendaki di keesokan harinya saja.

Sementara malam ini, mereka akan beristirahat. Ada yang sudah tidur, tapi juga banyak yang menghabiskan malam dengan canda ria bersama hingga menjelang subuh.

Alaska niatnya ingin menyendiri disini, namun entah kenapa Alesya bisa mengikutinya dan meminta izin untuk ikut duduk bersama.

Mereka berdua hanya sesekali mengobrol singkat dan kembali terdiam. Menikmati sejuknya hawa disini di tambah sunrise yang begitu indah.

"Kenapa kamu mau mewujudkan semua keinginanku Al?". Celetuk Alesya tiba tiba membuat Alaska menoleh.

"Lo gak perlu mikir terlalu jauh, gue ngelakuin semua itu sebagai bentuk timbal balik gue". Balasnya.

"Kamu tau Alaska? Gimana aku gak mikir jauh. Bantuan yang aku kasih ke kamu aja, gak seberapa. Cuma sekedar berpura pura menjadi pacar kamu di sekolah".

"Sedangkan balasan yang kamu kasih, bener bener berbanding jauh dengan apa yang aku kasih ke kamu". Ujar Alesya menatap lekat Alaska.

"Terbalik". Ucap Alaska dengan raut wajah datar namun sekarang terkesan penuh keseriusan.

"Semua yang gue kasih gak ada apa apanya. Gue ngelibatin lo juga udah gue pikir matang matang, karena gue juga harus taruh nyawa buat ngelindungin lo".

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang