5.

152 24 2
                                    

Visualnya di pending dulu... Belum rame soalnye, mwehe.

***

"Yah, kayaknya mejanya udah pada penuh Gin". Ujar Alesya melihat kantin Yang begitu ramai.

"Kayaknya iya ca". Ujar Gina dengan dua Es teh di nampan Yang ia bawa.

"Eh, itu masih ada Yang kosong ca! Ayo buruan, nanti keburu di pake orang". Ucap Gina heboh, kemudian berlari kecil menuju meja Yang masih kosong. Kebetulan meja tersebut ada di paling pojok.

"Gina tunggu" Alesya berusaha menyamakan lajunya dengan Gina. Namun, karena dirinya sedang membawa dua mangkuk bakso sekaligus di nampan, membuatnya harus ekstra hati hati.

Entah punya dendam apa, ada seorang siswi Yang sengaja menyilangkan kakinya di jalan Yang akan di lewati Alesya.

Alhasil Alesya tersandung, dan mangkuk berisi bakso panas itu ikut tumpah mengenai sepatu Alesya Yang tentunya merembes dan kaki Alesya pun ikut terkena.

Prangg.

"Aduh!, gimana sih. Kalo jalan tuh liat liat dong!" Ujar siswi Yang menyilangkan kakinya tadi tanpa ada rasa bersalah. Melihat Alesya tersungkur di lantai.

"ECA!" Seru Gina lalu dengan gesit meletakkan nampan Yang di bawanya dan menghampiri Alesya Yang tersungkur di dekat tempat duduk para siswi angkuh tersebut.

"Ca, Lo gak apa apa?" Ujar Gina seraya membantu Alesya untuk berdiri.

"Awss, Gin. Kaki aku gak bisa buat berdiri" Ucap Alesya ketika kakinya terasa ngilu ketika ia gerakkan.

"Ck, HEH MAK LAMPIR! SEMUA INI GARA GARA LO YA!" Ujar Gina lantang dengan menatap sengit siswi di depannya.

Yang kini membuat seluruh atensi pengunjung kantin tertuju pada mereka.

Siswi tersebut berdiri dari duduknya.
"ENAK AJA! DIA SENDIRI YANG GAK LIAT JALAN!" Ucap siswi tersebut Yang tak kalah lantang.

"LO KIRA GUE BUTA HAH?!, JELAS JELAS KAKI DEKIL LO ITU YANG NGALANGIN JALAN, BANGSAT!" Ujar Gina Yang kini mulai menjambak rambut siswi di depannya dengan geram.

"AGHH! LO APA APAAN SIH! HIIHH!!" Tak mau kalah kini siswi tersebut balas menjambak rambut Gina. Dan sekarang mereka pun mulai saling menjambak dan melupakan Alesya Yang merintih kesakitan.

"Aaaaaaaaaaaaaa" Pekikan para siswi Yang sedang berada di kantin menghentikan aksi saling jambak antara Gina dan siswi tadi.

Gina menoleh mengikuti tatapan gemas para siswi kantin. Yang ternyata, Alesya sedang di gendong ala bridal style oleh seorang siswa laki laki bertubuh tegap dan tinggi.

"WOY! ECA MAU DI BAWA KEMANA ANJIR!" Pekik Gina kemudian berlari hendak mengejar cowok yang telah membawa kabur sahabatnya. Namun, dirinya di cegat oleh tiga cowok yang menghalangi jalannya.

"Wait, neng cantik mau kemane?" Ujar Atan yang sedang berdiri di depan Gina.

"Bukan urusan lo, cepet minggir!" Ketusnya, hendak melanjutkan larinya. Namun, ketiga cowok di depannya semakin merapat untuk menutupi jalan Yang akan Gina lewati.

"Temen Lo itu aman kok, serahin sama Alaska aja". Ucap Galang. Gina membulatkan matanya, apa tadi dia bilang, Alaska?.

"Hah? Alaska??" Tanya Gina terkejut, karena ia tentu mengenal seorang leader geng Eagler's Yang rumornya dingin dan tak tersentuh itu.

Tapi, kenapa seorang Alaska mau membantu Alesya. Apa mereka saling kenal??. Batin Gina bertanya tanya.

"Yup!, dan hari ini, Selasa, tanggal 25. Seorang Alaska Yang selalu anti cewek dan bodo amatan dengan segala keadaan. Sekarang dia malah menolong cewek yang gak kami kenal. Jadi... " Ujar Eric menggantung kalimatnya.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang