"Gugurin bayi ini atau gue bunuh lo saat ini juga?!"
Allera Shetaraz merupakan cewe sederhana yang penuh dengan segudang prestasi. Gadis itu memasuki kategori 'cewek paling pintar' di sekolahnya. Terbukti dari berbagai macam prestasi yang Lera raih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
LANGGAM mengerjapkan matanya, ia terbangun dari tidurnya. Keningnya mengerut keheranan menyadari ia tidur di kamar tamu.
Ah sialan, Langgam kembali menyadari kini ia sudah menikah. Statusnya bukan lagi sebagai remaja melainkan calon ayah. Mengingat hal itu membuat Langgam mendesah berat. Sialan. Ia selalu membenci kenyatan kalau dia sudah menikah sekarang.
"Langgam makan dulu," Tante Emma bersuara menyadari kehadiran Langgam yang baru saja keluar dari kamar dengan muka bantalnya.
"Tuh liat, istri kamu, dia pinter banget masak," ujar Emma melirik Allera yang tengah menyiapkan sarapan di dapur. "Tante jadi ada temen masak di rumah, ga sendirian lagi." ujar Emma.
Langgam hanya berdehem lalu pria itu duduk di atas kursi meja makan.
Allera menghampiri Langgam dan tante Emma dengan hasil masakan yang ia buat sendiri. Selain cantik, pintar dan jago bermain musik, Allera juga pandai memasak, beberapa kali ia kerap mencoba resep masakan ketika ayahnya tidak ada di rumah.
"Sedep banget bau nya," Puji tante Emma.
Allera hanya membalasnya dengan senyuman. Ini untuk pertama kalinya ia memasak dan makan bersama dengan orang yang bahkan Allera sendiri tidak kenal siapa. Namun, kini keadaanya sudah berbeda, mau tak mau, siap tak siap ia harus menerima kenyataan kalau ia sudah menikah.
"Selamat makan tante, maaf saya cuma bisa masak ini," ucap Allera kepada tante Emma.
'Saya' merupakan kata yang cukup baku bilamana kita ucapkan pada keluarga. Tapi tunggu dulu, Allera sampai saat ini masih belum bisa menerima bahwasannya Tante Emma dan Langgam kini merupakan keluarga satu satunya setelah sang ayah yang pergi meninggalkannya.
"Gapapa sayang, malah tante yang makasih karena Lera udah mau masak buat kita," ucap Emma.
Allera tersenyum tipis, lalu duduk di atas kursi, ia melirik Langgam yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Allera ragu, haruskah ia menyiapkan makanan untuk cowok itu?
"Pake lauk apa?" Tanya Lera pada Langgam. Ia memberanikan diri menyiapkan makanan untuk Langgam walaupun malu dan sedikit gengsi.
Langgam mengalihkan pandangan dari ponsel ke Allera lalu kembali bermain ponsel tanpa berniat menjawab pertanyaan istri kecilnya.
Allera mendengus lalu ia mengambil lauk ayam goreng, telur, dan nasi goreng sesuka hatinya. Kemudian ia serahkan nasi goreng itu pada Langgam yang masih sibuk main ponsel.