1. Never stop flying

7.5K 249 17
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

KAMAR itu terbuka, matanya menelusuri penjuru ruangan, kemudian Langgam menemukan gadis yang tengah duduk menekuk lututnya di pinggiran ranjang, membelakanginya.

gadis itu tengah menangis.

"hiks...hiks..." isak tangis gadis itu masih memenuhi ruangan sejak pukul 5 sore. Terhitung sudah hampir 12 Jam Allera menangis. Bukan tanpa alasan ia menangis, hari ini merupakan hari pertama ia menginjakkan kakinya di kediaman yang bahkan Allera saja tak kenal mereka siapa. Ia hanya mengenal Langgam sebagai pria bejat yang berhasil merenggut kesuciannya. Dan sialnya lagi, kini pria itu berperan sebagai suaminya.

"Berisik, kalo mau nangis di luar." Suara bariton itu terdengar mengejutkan Lera. Ia segera berbalik dan menemukan sosok jangkung Langgam dengan balutan celana sobek disertai kaos hitam, jaketnya sudah ia lepaskan dan dilempar entah kemana.

"Hikss... kak? Lera mau ketemu daddy," Lirihnya. Mata gadis itu memerah dan membengkak.

Tidak ada sahutan.

Langgam malah merebahkan tubuhnya dengan posisi tengkurap di atas ranjang, Langgam terlalu lelah, ia masih membutuhkan waktu untuk tidur lebih lama lagi.

"Kak...Lera mau ke daddy aja..."

"Kak...hiks..."

"Allera mo-mohon anterin ke rumah..." lirihnya lemah.

"Kak langgam..."

"Berisik bangsat! Bisa diem gak sih lo? Gak capek nangis mulu? Tinggal tidur aja ribet bener," Langgam bersuara dengan nada yang cukup tinggi membuat Lera semakin ketakutan.

"Kalo mau ketemu bokap lo, pergi sendiri. Kalo perlu gak usah balik lagi." Ujar Langgam begitu pedas membuat tubuh Lera bergetar. Kehadirannya tidak diinginkan oleh Langgam, lantas untuk apa dia berada di sini?

"Ya-yaudah kalo gitu aku pergi sendiri..." ujar Lera terbata, sekuat mungkin gadis itu berdiri, tubuhnya sungguh sangat lemas, hampir 12 jam ia menangis dan tak kunjung mereda.

ceklek

Pintu dibuka oleh Allera, ia bertekad untuk pergi dari rumah ini dan menemui ayahnya. Lera sudah sangat lelah, ia ingin bertemu dengan Adelard. Lera tak nyaman berada di rumah ini.

Baru saja akan keluar melangkah, tiba-tiba tangannya ditarik secara kasar dan di banting ke atas kasur, pelakunya adalah Langgam.

Langgam menindih tubuh Lera dan mencekik leher gadis itu, "Gak usah nyusahin gue, bisa?! Bokap lo udah ngebuang lo! Gak liat kemarin bokap lo langsung pergi? Hah?! Jadi stop nangis 
dan jangan nyusahin gue!" Bentak Langgam membuat Lera terkejut dan semakin terisak.

Sesak sekali rasanya, menyadari Adelard memang pergi meninggalkan Allera. Sendirian.

"Tidur sekarang atau gue bunuh janin ini?" Tanya Langgam mencengkram erat perut Lera membuat gadis itu meringis kesakitan.

LANGGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang