6. WARBAL

2.7K 148 22
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

— Warbal, 2023.

Warbal merupakan singkatan dari warung bah Alex, sebenarnya nama Alex bukan nama asli, hanya sebagai nama ciri khas warungnya saja. Warbal berdiri beberapa tahun setelah SMA Salvatore didirikan. Warbal merupakan saksi bisu kenangan siswa siswi SMA Salvatore dari masa ke masa.

Warbal berlokasikan tidak jauh dari Smantore. Jarak Smantore dan Warbal hanya beberapa menit saja. Warbal merupakan tujuan utama tempat tongkrongan anak Smantore.

Saat ini, anggota ZERASH yang beranggotakan Langgam, Zayyan, Bayanaka, Bumi, Kayes, Oji dan Hansa tengah ngopi santuy di warbal sembari menunggu kedatangan anggota SALVAZE lainnya untuk sama-sama membicarakan perihal ultras di stadion GBLA yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Bumi dan Hansa baru saja menyelesaikan jobdesk mereka. Jobdesk Bumi dan Hansa men-design banner ultras sekeren dan seunik mungkin, design ultras tahun ini sengaja dibedakan dengan ultras tahun lalu.

"Dul, maneh meuli pillox jug, ieu beak pillox na," Ujar Zayyan melirik hasil design yang ia buat di atas banner kain. (Dul, lo beli pillox gih, ini pillox nya udah habis.)

"Mana duitnya?"

"Menta ka si Langgam," Jawab Zayyan melirik Langgam yang tengah mengotak atik ban bus sekolah yang sengaja ia bawa ke warbal karena memerlukan beberapa perbaikan.

Kayes atau seringkali disebut adul menghampiri Langgam. "Gam, menta duit, dewek rek meuli pillox." Ujar Kayes. (Gam minta duit, gue mau beli pillox)

"Beak pillox na?" Tanya Langgam memastikan. (Pillox nya habis?)

Adul mengangguk.

"Eh eta naha ban teu dibawa ka bengkel? Aya si Robi kan diditu," Robi adalah salah satu anggota Zerash yang memiliki tugas berjaga di bengkel mereka. (Kenapa gak dibawa ke bengkel? Ada Robi kan disana)

"Ribet kalo di bengkel," Jawab Langgam. Bengkel Zerash kalo jam segini memang lagi penuh-penuhnya. Maka Langgam memutuskan untuk mengotak-atik di warbal saja.

Kayes menganggukan kepalanya paham, "Sok atuh mana duitna," Pinta nya lagi. (Yaudah mana duitnya)

Langgam merongoh saku celana nya kemudian menyerahkan uang selembaran berawarna merah kepada Adul. "Sekalian beli smoke bomb cing loba," Ujar Langgam mengingat smoke bomb salvaze sudah habis dipakai oleh anak-anak eskul yang tidak bertanggung jawab. (Sekalian beli smoke bomb yang banyak)

LANGGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang