***LANGGAM melangkahkan kakinya menyusuri koridor. Aura gelap serta tatapan tajam itu selalu menjadi ciri khas seorang Langgam Khafindra. Irit bicara, tidak suka basa-basi, ketus dan pemberontak yang kuat. Mereka tahu betul siapa Langgam.
Namun, tak ada seorang pun yang tahu perihal kehidupannya. Mereka hanya tau Langgam berasal dari keluarga sederhana yang diasuh sedari kecil oleh tante nya. Bahkan beberapa diantara mereka ada yang terang-terangan menyatakan kalau Langgam berasal dari keluarga miskin yang sangat keterbatasan ekonomi.
Langkah lebarnya memasuki kelas 12 IPS 2. Kelas yang dipenuhi oleh siswa siswi nakal, pembangkang dan tidak taat aturan. Beberapa kali kelas Langgam kerap dipanggil oleh BK karena mereka bolos pelajaran serentak seluruh murid.
Langgam melirik ke arah meja guru, untungnya kelas Langgam belum ada guru, padahal waktu sudah menunjukan pukul setengah delapan. Dapat ia pastikan dalam beberapa jam ke depan akan diisi jam kosong atau jamkos. Bukan hal tabu lagi kelasnya seringkali tidak ada guru yang mengajar, usut punya usut guru-guru kewalahan menghadapi kelas dengan siswa yang sulit sekali diatur seperti kelas 12 IPS 2 alias kelas Langgam dan kawan-kawan.
Langgam melangkahkan kakinya menuju kursi bagian belakang dimana teman-temannya berada. Kemudian pemuda itu duduk di atas kursi, ia membuka ponselnya lalu memasangkan earpods di telinganya, mengacuhkan sapaan teman-temannya. Ketenangan dipagi hari yang ia butuhkan saat ini.
"Gam maneh geus acan tugas Sejarah dunia?" Tanya Zayyan pada Langgam yang langsung mendapat jawaban berupa anggukan pria itu.
"Cik atuh ninggali da urang acan," Pinta Zayyan. Langgam kalau masalah tugas memang nomor satu. Selalu tepat waktu dan tak ayal nilainya di atas rata-rata.
Langgam merongoh buku pelajaran yang sudah usang di dalam tasnya lalu ia serahkan pada Zayyan yang langsung dirempug oleh beberapa kawannya yang lain karena mereka sama-sama belum mengerjakan tugas.
"AING NINGGALI EUY!" Kayes ikut duduk di sebelah Zayyan guna menyalin tugas Sejarah Dunia yang belum ia kerjakan.
"Pelajaran ke-empat ulangan Ekonomi ya?" Tanya Hansa. Perlu kalian ketahui, Hansa memiliki ingatan yang paling kuat diantara mereka. Bahkan hal-hal kecil sekalipun Hansa selalu ditunjuk sebagai pengingat anggota Zerash.
"Teuing urang teu apal, sia ge nyaho meren basa itu aing teu sakola, gering." Jawab Oji. Beberapa hari yang lalu Oji sempat jatuh sakit membuatnya ketinggalan beberapa pelajaran.
Meskipun mereka tergolong sekumpulan anak-anak nakal, pembangkang dan sulit sekali di atur, namun mereka tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar yang tak pernah luput dari pekerjaan tugas sekolah. Selain itu juga karena ketua mereka terkenal cukup ambisius dan pintar membuat mereka sama-sama memiliki semangat dan tujuan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGGAM
Teen Fiction"Gugurin bayi ini atau gue bunuh lo saat ini juga?!" Allera Shetaraz merupakan cewe sederhana yang penuh dengan segudang prestasi. Gadis itu memasuki kategori 'cewek paling pintar' di sekolahnya. Terbukti dari berbagai macam prestasi yang Lera raih...