FBS 4 : Salahku?

2K 55 6
                                    

Instagram : wp.zazaa

Lanjut, ku membuka kain piyama ku memperlihatkan secara jelas sepasang buah dada pada hadapan muka nya.

Seorang Pria yang seharusnya suka dengan hal yang berbau dewasa, namun anehnya berbeda dengan pria satu ini. Suamiku dengan segala ketampanan gagah perkasa dan juga berotot, ternyata, dia memiliki satu hal yang sangat langka di temui.

"Moraa.. kenapa kamu menunjukkan nya pada saya?!" Vangga bercakap tegas setelah ia tercengang sesaat melihat pemandangan yang baru di lihatnya. Pria itu spontan beralih pandangan dariku, seraya menutup mata merasa manusia paling berdosa di dunia.

"LOH!" Aku tak sempat bicara juga sempat terkejut dengan suamiku yang ternyata sangat-sangat...

"I-itu apa?" Vangga tetap menutupi mata. Cara bicaranya bergetar.

"Ck, Lo gatau beneran ato memang gamau gue nenenin?!!!" pekik ku sebal tingkat dewa.

"Nenen? Apa maksud mu?" sahut Vangga berlagak polos.

"EH SUMPAH YA! MASA LO GATAU SI???!!!!!" Tak tahan. Aku menyentak nya dengan penuh rasa keheranan pada sosok pria bernama Vangga ini.

"Sumpah." balas Vangga suwer menunjukkan dua jari telunjuk dan tengah nya.

Kesabaran ku yang setipis tisu pun harus ku tingkatkan lagi level nya. "Sini.. biar cepet mereda.." ujarku lembut menepuk pundak nya.

Vangga menggeleng tak mau, menyingkirkan tangan ku.

"Hnghh... sini liat." pungkas ku berhembus nafas, memegang dahi Vangga dan syukurlah suhu panasnya mereda.

"Dah, tidur sekarang. Udah redah Lo." ucapku cuek mulai menutup kancing piyama.

Mendengar ku yang tak bersuara, tampak ada gerak gerik Vangga mendekat kearah ku yang tengah menyamping menghadap jendela.

"Maafkan saya, Mora." pungkas nya begitu lembut menyapu geli telingaku.

"Hm." respons ku cuek.

Cup. Dia tetiba saja mencium satu sisi pipiku sambung melontarkan kalimat yang tak membuat ku percaya secara langsung.

"Kau wanita terbaik. Saya yakin Mora yang terbaik. Saya mencintai mu, Mora. Saya menyayangimu." pungkas nya berhasil membuat ku berpikir keras bahwa yang Vangga katakan itu palsu.

Aku tak mudah percaya dengan lelaki, siapapun itu aku tak percaya. Semua karna Ayah yang katanya pergi ke luar kota untuk bekerja, ternyata untuk menemui wanita keduanya.

Semua tentang omongan Ayah, aku tak akan mudah percaya yang membuat rasa tak percaya ku turun ke semua lelaki.

Sebelumnya aku memang belum pernah sekalipun menjalani hubungan pacaran, dan untuk pertama kalinya ku mendengar bahwa ada lelaki yang mencintai ku. Namun tak hanya suamiku sendiri, melainkan ada juga lelaki lain. Mampukah ku bertahan dengan pria nyata di sisiku?

Entah. Karna, aku belum merasakan jatuh cinta, cemburu dan di duakan yang katanya sangat sakit. Itu adalah alasan kuat yang menjadikan ku malas untuk berhubungan dekat dengan lelaki.

Sayang, kehidupan ku berubah karna Mama yang menjodohkan ku dengan pria tak biasa. Pria yang di kenal oleh masyarakat besar, tak hanya itu, ia juga merupakan pria yang hebat pada mata negara. Aku sebagai istrinya pun sungguh merasa tak cocok. Aku juga tidak tau apa alasan kami di jodohkan dan apa alasan Vangga di jodohkan dengan wanita biasa seperti ku.

Apalagi dengan ku yang masih berkuliah. Dan bukankah Vangga seharusnya di jodohkan dengan wanita yang setara dia ya?

°°°

FEBIOLABREATS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang