FBS 14 : Hal terpahit

879 28 50
                                    

3 hari yang lalu :

3 hari yang lalu :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

......

"Bagaimana keadaan suami mu sekarang? Mama jarang mendengar kabar tentang kalian berdua saat mama masih berlibur lama di Jepang."

"Ah maaf tentang itu Ma. Aku dan mas Vangga tidak ingin mengganggu liburan mama disana. Selama mama pergi, hubungan kami baik-baik saja. Vangga juga lebih rajin minum susu." jelasku.

"Senang mendengar nya. Selama 4 bulan ini Vangga belum memeriksa jangka panjang atau pendek penyakit nya. Karna itu mama sarankan Vangga untuk pergi ke dokter nanti malam."

"Baiklah. Aku akan bilang pada mas Vangga."

"Ngomong - ngomong tentang ibumu, kapan dia akan pulang?"

"Aku tidak tau. Yang pasti, aku dengan mama Yora tetap berhubungan baik meski jarang berkirim pesan. Ponsel mama sering tidak aktif. Jadi, kami jarang sekali bertukar kabar." keluhku.

"Hngh.. mama juga berharap dia baik-baik saja dan tetap menjalankan pekerjaan dengan lancar. Mama tau pasti kamu sangat rindu dengannya."

"Pasti.."

.......

Sepulang kuliah tadi, aku menyempatkan diriku untuk datang ke rumah mama karna mendapat kabar jika mama telah pulang dari liburan sebulannya di Jepang. Tentu aku merindukannya, seperti rasa rindu ku terhadap mama Yora yang sangat besar tak terbatas. Kira-kira kapan mama akan pulang dan memelukku erat?

Pikiran yang awalnya terlintas karna rasa rindu, malah semakin banyak ku mengenang momen dimana saat ku masih bersama mama Yora. Hingga ada satu yang menyadarkan lamunan ku, dia, si bocah ingusan. Suamiku tentunya. Vangga tiba-tiba saja memelukku dari belakang melingkar kan tangannya pada pinggang ku di tengah ku mencuci piring.

"Udah siap? Malam ini mau ke Dokter lho. Kata mama Lo harus periksa sekarang." ujar ku setelah membalikkan tubuh.

"Saya mau berangkat kalau di temenin sama kamu."

"Gue sibuk, gue juga belum bersih-bersih rumah dari pagi." ucapku beralasan berniat mengerjainya.

Bayi besarku ini langsung merengek menghentakkan kedua kakinya secara bergantian, "Yauda saya gamau periksa sekarang." cetusnya.

FEBIOLABREATS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang