chapter 3

45 27 0
                                    

"Putriku Navya akhirnya aku dapat melihat mu secara langsung nak" Ucap sang raja sambil memeluk putrinya itu

Navya yang dipeluk tiba-tiba pun merasa syok dan hanya berdiri kaku tanpa membalas pelukan ayahnya itu dan tanpa disangka ternyata pria itu menitihkan air mata yang semakin lama semakin membasahi bahu Navya

Navya yang tak tega pun akhirnya membalas pelukan pria itu agar pria itu berhenti menangis tapi bukannya berhenti, pria itu malah semakin menangis histeris dipelukannya

Sang ratu yang melihat kelakuan suaminya itu pun turun dari kursi singgasananya dan mendekat kearah mereka dan menarik telinga sang raja hingga pelukannya kepada sang anak terlepas

"Berani-beraninya kau menarik bajuku dasarr... " Kata sang raja terpotong karena mendengar suara sang istri tercinta

"Dasarr apa hah, kau membuat putriku takut saja dengan menangis seperti itu pak tua" Jawab sang ratu sambil menatap tajam kepada sang suami

"Memang pak tua cengeng" Kata Aery asal ceplos yang langsung dibekap oleh Leta

"Diam deh ry, jangan banyak bicara kamu mau kita tidak dapat makanan enak dan gratis hahh" Bisik Lieza kepada Aery

"Bagaimana ceritanya ya kami bisa berteman sama makhluk satu itu" Batin Ruby dan Zenna sambil menatap Aery yang dibekap oleh Leta

"Nahh yang diucapkan anak itu benar pak tua, kau itu cengeng sekali" Kata
Sang ratu membenarkan ucapan Aery sambil mengalihkan  pandangannya kearah putrinya Navya

"Mungkin ini memang terlambat untuk mengakui bahwa kami adalah kedua orang tuamu nak, tapi tidak ada salahnya bukan kamu mengenal kami, kenalkan aku adalah ibu nak kau bisa memanggilku bunda rea dan pria tua cengeng itu adalah ayah deo kau bisa memanggilnya sesuka mu saja"kata bunda rea menjelaskan dengan sedikit sindiran pada suaminya sambil tersenyum kepada Navya

"Apakah kalian benar kedua orang tuaku, jika kalian benar kedua orang tuaku kenapa kalian tidak ada disaat aku memerlukan kalian, apakah kalian tahu aku selalu diejek karena tidak mempunyai orang tua, aku iri pada teman-temanku yang tinggal bersama orang tuanya sedangkan aku hanya tinggal di panti asuhan bersama lima temanku yang sudah aku anggap keluarga sendiri sedangkan kalian, kalian tidak adaa dan dengan mudahnya kalian mengaku sebagai ayah dan ibuku"kata Navya mengeluarkan semua kekecewaan nya kepada kedua orang tuanya itu

"Maafkan kami nak, bukannya dengan sengaja kami mengasingkan kamu begitu saja ke dunia manusia tapi itu semua kami lakukan untuk menyelamatkanmu dari seseorang yang akan menjadi musuh terbesar mu dan teman-temanmu nak, kami sangat terpaksa melakukan itu agar kau tetap hidup dan menjalankan takdirmu bersama dengan kelima temanmu itu"jawab ayah deo yang sudah sejak kapan berhenti menangis itu sambil menatap sendu kearah putrinya

"Yang dikatakan ayahmu itu benar nak, kami melakukan semua itu demi kebaikanmu, mungkin memang berat bagimu untuk memaafk.... " Kata bunda rea terpotong karena pelukan erat yang tiba-tiba menerpanya

"Aaku sudah memaafkan kalian ayah dan bunda, aku seharusnya tidak egois seperti tadi, harusnya aku berterimakasih kepada kalian karena kalian sudah berusaha menyelamatkan hidupku sehingga aku masih bisa menemui kalian disini" Ucap Navya sambil menangis di pelukan hangat bundanya

Ayah deo yang melihat anak dan istrinya saling berpelukan pun mendekati mereka dan ikut berpelukan mengungkapkan rasa bahagia sekaligus rasa rindu kepada sang putri

Setelah acara melepas rindu tadi mereka pun kini berada di meja makan dengan berbagai hidangan yang tersaji didepan mereka membuat wajah Aery tersenyum lebar dengan mata berbinar

"Silahkan makan semuannya, semoga makanannya sesuai dengan selera kalian ya" Kata ayah deo dengan ramah

"Wahh om tau aja saya laparr, makasih loh om tante makanannya"kata Aery sebelum mengambil makan yang akan di lahapnya kedalam piring miliknya

"Iya sama-sama tapi jangan panggil kami dengan sebutan om dan tante panggil saja kami seperti Navya, panggil kami bunda rea dan ayah deo saja para gadis manis"kata bunda rea dengan senyum hangat dan sedikit pujian diakhir kalimatnya yang ditujukan untuk mereka berlima

Mereka yang mendengarnya pun merasa tersipu dan pada akhirnya memulai acara makan mereka dengan khidmat

Selesai makan, mereka kembali berkumpul di ruang singgasana yang hanya terdiri dari delapan orang saja yaitu Navya dan kelima temannya dan juga kedua orang tua Navya, mereka disana karena orang tua Navya ingin mengatakan sesuatu kepada mereka semua

"Jadi, kenapa bunda dan ayah mengumpulkan kami semua disini" Kata Leta yang memang sudah akrab terhadap kedua orang tua itu

"Kami disini ingin mengatakan bahwa sebenernya pertemuan kalian di dunia manusia bukan hanya sebuah kebetulan tapi itu semua adalah kesengajaan yang kami dan orang tua kalian lakukan untuk menyatukan kalian semua agar terjalin rasa kekeluargaan yang akan mengeratkan hubungan kalian seperti sekarang, karena jika tidak dilakukan seperti ini mungkin saja kalian akan sangat mudah terpecah belah dan itu akan menjadi celah untuk musuh kalian dimasa depan"kata ayah deo sambil menatap mereka semua satu persatu

"Mungkin kalian berlima bingung tentang orang tua yang dimaksud oleh pria tua itu, sebenarnya sama halnya seperti putriku Navya kalian juga mempunyai keluarga dan ayah maupun ibu kalian itu merupakan sahabat kami tetapi karena sebuah kutukan dari  scelus dominus yang sebelumnya adalah salah satu sahabat kami mencoba mengkhianati kami dan pada akhirnya terjadilah pertarungan hebat antara kami dan scelus yang menyebabkan kehancuran besar tetapi beruntungnya kami dapat mengalahkannya, tetapi sebelum scelus pergi dia meninggalkan sebuah kutukan untuk kami semua yang akhirnya kalian lah yang akan menyelesaikannya"kata bunda rea menjelaskan

"Kutukan apa yang kalian maksud itu apakah itu berkaitan tentang kehancuran dunia yang sebelumnya pernah disampaikan oleh adelly" Tanya Ruby memastikan

"Untuk kutukan itu aku masih tidak dapat memberitahu kalian tapi untuk ucapan yang pernah dikatakan adelly itu memang benar, kalianlah kunci dari keselarasan kehidupan dunia, kalian adalah penentu kehancuran dari dunia kita karena kalian berenam adalah sang terpilih" Kata bunda rea dengan ucapan yang tegas sambil menatap mereka semua dengan senyum tulus

"Mungkin kalian ingin sekali mengajukan pertanyaan tetapi kami tidak dapat menjawabnya sekarang karena ini belum saatnya, tetapi jika kalian ingin mengetahui sesuatu tentang dunia ini maupun dunia lainnya kalian bisa membacanya di perpustakaan utama istana ini" Kata ayah deo yang sepertinya tahu akan keingintahuan mereka

"Terimakasih ayah dan bunda karena informasi dari kalian membuat kami mengetahui bahwa kami masih memiliki keluarga dan juga untuk sedikit informasi yang kalian berikan tentang kutukan itu biarlah kami menemukan jawabannya sendiri" Kata Lieza dengan senyum tipis menghiasi wajahnya disertai anggukan dari yang lainnya

Tanpa mereka sadari ada sesuatu yang melaju sangat cepat kearah mereka dan

Brakkkk
-
-
-
-
-
-
Lanjut di chapter selanjutnya!!
Jangan lupa vote dan comment<3

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang