Sesampainya di hutan mortis, mereka langsung disambut dengan hawa dingin serta pemandangan yang mengerikan dari hutan itu.
"Hihhhh, merinding aku tuh disini" Ucapan dengan nada alay yang tentu saja dilontarkan oleh Aery sang bocah penuh drama
Leta yang kebetulan berada di sebelah Aery langsung saja menoyor kepalanya dengan penuh kasih sayang.
"Jangan banyak drama Ry, ambil barang bawaanmu sana, mau ditinggal hah!" Ucapnya sambil menatap sinis AeryAery yang merasa teraniaya ingin membalas perkataan Leta namun diurungkan karena melihat tatapan tajam Lieza yang seakan akan ingin membunuhnya hidup-hidup.
"Vya, apakah kamu mendapatkan informasi tentang hutan mortis ini,kurasa hutan ini cukup sulit untuk di lewati apalagi kita tidak tau tempat jamur itu berada" Tanya Ruby pada Navya yang terlihat sibuk dengan ranselnya
Navya yang sedang sibuk dengan ranselnya langsung menghadap kearah Ruby dan yang lainnya, lalu menganggukkan kepalanya.
"Menurut pencarian ku,hutan mortis adalah hutan yang selalu dihindari dan ditakuti karena banyak sekali orang yang masuk dan tidak dapat kembali lagi. Kata warga sekitar yang sempat aku tanyai, hutan mortis dijaga oleh monster yang mengerikan dan sangat kuat, bahkan hampir semua penghuni hutan ini adalah monster, tidak ada hewan yang dapat hidup di sini,Kecuali hewan itu beruntung. Dari luar saja kita dapat melihat bukan? hutan ini sudah mengeluarkan aura yang gelap dan dilihat-lihat didalam sana hanya sedikit cahaya yang dapat masuk karena pohon-pohon di sana sangat rimbun dan tinggi, terlihat menyeramkan. Jadi, kita harus tetap bersama saat memasuki hutan ini, jangan sampai kalian nyasar didalam. Itu akan merepotkan."Jelas Navya panjang lebar mendeskripsikan hutan mortis di akhiri dengan peringatan kecil untuk teman-temannya.Mereka yang mendengar penjelasan Navya pun terkejut dengan pernyataan bahwa setiap orang yang masuk tidak dapat kembali, apa nasib mereka akan sama dengan orang-orang itu? Mereka terlihat khawatir dengan hal itu, tapi Navya yang sudah tahu informasi itu sejak awal tidak menunjukkan reaksi khawatir ataupun takut di wajahnya. Membuat mereka bertanya-tanya ada apa gerangan dengan orang satu itu.
"Kamu tidak khawatir vya, apakah kamu yakin kita dapat keluar dari hutan mortis dengan selamat dan dapat memusnahkan jamur itu?" Tanya Zenna dengan muka yang terlihat cemas.
"Apakah kalian takut? Kita tak perlu memikirkan hal buruk sebelum kita melaksanakan misi ini, tidak perlu khawatir selagi kita bersama. Bukankah selama ini kita selalu dapat menyelesaikan semua misi kita di dunia dulu, walau kita sudah menyerah tetapi selalu ada cahaya yang datang membantu kita. aku yakin itu!"balas Navya berusaha menenangkan teman-temannya, sambil berdiri dengan ransel yang sudah bertengger di punggungnya, vya mulai menjulurkan tangannya kearah teman-temannya sambil tersenyum.
Kegundahan di hati mereka seolah menghilang mendengar ucapan Navya, tanpa menunggu lama mereka mulai menjulurkan tangan mereka masing-masing dan saling menatap satu sama lain lalu secara bersama berteriak "KITA PASTI BISA, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN JIKA KITA BERSAMA".
Para prajurit yang ada di sana termasuk ali menyaksikan itu tentunya merasa terharu dengan pertemanan mereka yang sangat erat seperti saudara. Tapi sepertinya kejadian hangat itu tak bertahan lama, karena mereka semua harus segera melanjutkan perjalanan mereka.
"Ekhemmm, cepatlah ali dan para paman prajurit sekalian. Kita harus segera masuk ke hutan mortis dan membasmi jamur beracun itu." Ucap Aery dengan suara nyaringnya, membuat ali dan para prajurit langsung bergegas menenteng bawaan mereka.
Mereka mulai memasuki hutan dengan ali dan tiga orang prajurit memimpin di baris depan lalu di ikuti oleh mereka berenam dan di bagian belakang terdapat lima orang prajurit—semoga kalian dapat bayangin ya!
Memasuki hutan mereka disambut oleh kelelawar yang terbang melesat kearah mereka, untungnya mereka biasa aja tidak ada yang terkejut—udah biasa ceunah . Berjalan semakin dalam memasuki hutan, mereka mulai merasakan hawa yang semakin panas membuat mereka pengap.
Rrooaaarrrr.... Rrooaaarrrr...
Terdengar suara auman singa seperti sedang kesakitan. Zenna yang mendengar suara auman itupun langsung berlari mencari sumber suara singa itu. Mereka yang melihat Zenna tiba-tiba berlari menjauh tanpa pikir panjang langsung mengejarnya.
"Zenna kamu mau kemana, berhenti zen" Teriak Leta berharap zanna menghentikan larinya. Bukannya berhenti Zenna malah semakin mengencangkan larinya membuat mereka kehilangan jejak Zenna yang sudah tidak ada di pengelihatan mereka.
"Zennaa kamu dimana, jangan gini zenn" Teriak Lieza yang terlihat panik.
"Ayo semuanya cepat cari Zenna sebelum dia pergi terlalu jauh" Teriak Ruby berusaha tenang walaupun dalam hatinya sedang panik luar biasa.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷POV ZENNA÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Entah mengapa aku langsung berlari menuju suara singa itu tanpa bisa ku cegah, seolah ada sesuatu yang menarik dan memaksaku untuk mencari singa itu. aku berlari semakin cepat dan cepat sehingga aku tidak sadar mulai menjauh dari rombongan ku.
Tapi semakin aku berlari, semakin aku dapat mendengar auman kesakitan singa itu, membuatku semakin mempercepat lariku. Hingga aku berhenti di depan sebuah batu besar, aku melihat singa berwarna putih yang dililit oleh ular yang sangat besar. Mukanya terlihat kesakitan, membuatku langsung mengeluarkan pisau ku dan berjalan dengan perlahan mendekatinya. Tanpa pikir panjang aku membelah ular itu secara beruntun, membuat ular besar itu langsung terbelah menjadi beberapa bagian.
Singa putih itu tidak kabur setelah kulepaskan dari ular itu, singa itu malah berbalik dan menatapku dengan mata tajamnya. Dan secara perlahan berjalan mendekatiku. Entah mengapa aku tidak ada niatan untuk melarikan diri saat singa itu mendekat ke arahku, singa itu sekarang hanya berjarak satu meter di depanku.
Singa itu semakin mendekat hingga tersisa beberapa cm lagi, namun cahaya yang begitu terang tiba-tiba saja muncul dari arah singa putih itu. Membuatku menutup mataku saking silaunya cahaya itu. aku mulai membuka mataku setelah aku merasakan cahaya terang itu mulai redup.
Setelah aku membuka mataku dengan sempurna, aku melihat seorang laki-laki dengan telinga berbentuk seperti singa yang kulihat tadi. Dia hanya menggunakan sehelai kain berwarna putih yang menutupi tubuh bagian bawahnya saja, sehingga aku dapat melihat dengan sangat jelas tubuh bagian atasnya yang terbuka. Memperlihatkan dada bidangnya serta perut sixpack nya.
Dia terus melihatku, matanya berwarna biru seolah menghipnotis ku untuk terus menatap matanya. Dia semakin mendekat hinga wajah kami hampir berdekatan dan tanpa diduga dia bicara padaku.
"Terimakasih telah membantuku, aku tidak pernah melihat kamu sebelumnya disini. Kamu siapa?" Ucapnya dengan suara beratnya yang terdengar mengalun indah di telingaku.
Belum sempat aku menjawab pertanyaan nya, dia tiba-tiba saja langsung memelukku dan~
-
-
-
-
-
-
Jangan lupa vote and commentnya mwehehhe<3

KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD
FantasiEnam orang gadis yang terseret ke dalam dunia lain yang merupakan awal mula perjalanan mereka dalam menguak misteri hidup mereka masing-masing, petualangan yang mungkin tidak masuk akal dan berbahaya akan mereka lalui bersama Dalam perjalanan ini me...