chapter 1

81 29 3
                                    

Tapp... Tapp... Tapp...

Bunyi sepatu pantofel yang menggema di lorong sekolah itu menyita perhatian dari beberapa murid di sana namun sang gadis pemilik sepatu pantofel itu hanya asik mendengarkan musik melalui earphone yang berada di telinganya agar dia tidak mendengarkan cibiran yang sudah menjadi rutinitasnya dan teman-temannya setiap hari

Karena terlalu asik mendengarkan musik ia pun tidak sadar bahwa ada seseorang yang berjalan disebelahnya sampai akhirnya orang itu menarik tali earphone sang gadis hingga ia menoleh ke arah orang itu

"Hehehe...maaf ya Ruby soalnya kamu asik banget dengerin musiknya sampai gak dengar bel pelajaran udah bunyi jadi aku tarik aja deh tali earphone nya" Kata Zenna sambil menarik Ruby dengan cepat menuju kelas

Sesampainya di kelas mereka pun dikejutkan dengan pertanyaan dari Aery yang mengejutkan mereka berdua serta tiga orang lainnya yang baru sampai ke kelas juga

"Woi kalian udah ngerjain PR minggu kemaren dari bu lida nggak" Tanya Aery kepada mereka berlima

"Hah emang ada PR apa? Aku rasa nggak ada deh" Kata Leta dengan bingung

"Omaigad... Jangan bilang kalian juga lupa dan belom ngerjain, gimana dong masa kita harus mendapatkan hukuman yang menguras energi dari bu lida sih" Kata Aery yang mulai frustasi

"Gimana kalau kita bolos aja, jadinya kita gak dapat hukuman dari bu lida" Kata Lieza memberi saran yang mungkin agak menyesatkan

"Ide bagus tuh, yuk bolos daripada dihukum" Kata Zenna mendukung saran Lieza untuk membolos

"Ekhemm mau ngapain kalian HAH!mau bolos yaa, tapi sayang nya rencana kalian sudah ibu ketahui jadi..... KALIAN BERENAM IBU HUKUM MEMBERSIHKAN GUDANG BELAKANG SEKOLAH S.E.K.A.R.A.N.G DAN JANGAN COBA-COBA UNTUK KABUR DARI HUKUMAN INI ATAU KALIAN IKUT IBU KE RUANG BK" Kata bu lida yang sudah berada di belakang mereka sambil menatap garang ke arah mereka

"Ehh ibu lida yang cantik sudah datang...jangan ngasih hukuman dong bu, nggak jadi bolos kok kami bu suerr deh" Kata Navya sambil menunjukkan senyum paksa dan jari peace ke arah bu lida

"Apa..nggak jadi bolos ya, kalau begitu sebagai hukuman kalian tidak mengerjakan PR dari ibu kalian tetap membersihkan gudang belakang ya anak murid cantiknya ibu" Ucap bu lida sambil tersenyum manis tapi terlihat mengerikan di mata mereka

"Tapi bu masa memberhmmmpttt... " Kata Aery yang belom menyelesaikan ucapannya karena tiba-tiba mulutnya dibekap oleh Ruby

"Udah nggak usah protes lagi Ry, emangnya kamu mau masuk ruang BK dan masuk asramanya pak niyam" Bisik Ruby kepada Aery yang dibalas gelengan kepala oleh Aery karena mulutnya masih dibekap oleh Ruby

"Nah gini dong dari tadi... Baiklah bu kalau begitu kami pergi dulu, byee ibu lida dan selamat belajar matematika yang mematikan ya teman teman" Kata Ruby mengucapkan salam perpisahan sambil menyeret Aery keluar kelas menuju gudang belakang dan di ikuti yang lainnya

Saat menuju ke gudang belakang Ruby pun melepaskan bekapannya dari mulut Aery dan akhirnya mereka pun sampai di depan gudang sekolah yang terlihat berdebu dan sedikit menyeramkan mungkin akibat sudah lama tidak di pakai dan dibersihkan

Kkrieeettt.....

Bunyi pintu gudang yang sedang dibuka oleh Navya

"Hawanya seram banget deh, apa mungkin rumor gudang sekolah berhantu itu benar ya" Kata Zenna yang merasa merinding dengan hawa sekitar

"Berhentilah memikirkan hal seperti itu,lebih baik kita segera membersihkan gudang ini supaya kita bisa lekas beristirahat" Kata Lieza dengan sedikit tegas kepada teman temannya

"Iya yang diucapkan Lieza benar ayo cepat membersihkan.... Sebelum itu kita bagi tugas saja biar cepat selesai soalnya gudang ini cukup luas,Aery dan Zenna kalian bersihkan bagian rak sana, Lieza dan aku membersihkan bagian sebelah sana, Ruby kamu bersihkan disekitar figura itu ya dan Navya kamu bersihkan kotak yang berserakan disebelah sana" Kata Leta membagi tugas

Dan akhirnya mereka mulai membersihkan gudang itu sesuai bagian masing-masing, saat sedang membersihkan tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara teriakan

"AAAAAAAAAAAAAAAA........ " Teriak Navya

Mereka yang mendengar teriakan Navya pun segera menghampiri Navya yang terlihat ketakutan

"Kamu kenapa Vya, apa yang terjadi" Tanya Ruby

"Aaku melihat melihat makhluk kecil seperti manusia yang memiliki sayap ketika membersihkan tumpukan kardus disebelah sana" Jawab Navya sambil menunjukkan tumpukan kardus yang berada di depan mereka

"Mungkin kamu salah liat saja Vya, jangan dipikirkan lagi pula mana mungkin makhluk seperti itu ada di dunia ini"kata Lieza berusaha menangkan Navya

" Aku benar-benar melihatnya dengan mata kepalaku sendiri makhluk itu berada diantara tumpukan kotak disana, jika kalian tidak percaya padaku ayo kita liat ke tumpukan kotak itu"kata Navya mengajak mereka untuk melihat makhluk yang dilihatnya

Mereka pun akhirnya berjalan dengan hati-hati ke arah tumpukan kotak didepan mereka untuk membuktikan perkataan Navya benar atau tidak dan ternyata mereka memang benar-benar melihat sebuah makhluk kecil bersayap yang dikatakan Navya itu seperti sedang meringkuk kedinginan diantara tumpukan kotak itu

"Aaaku tidak percaya makhluk kecil bersayap itu benaran ada, tapi kenapa dia terlihat meringkuk seperti itu" Kata Zenna sambil melihat kearah makhluk kecil itu

"Sepertinya dia kedinginan, apakah kita harus menolong makhluk itu" Kata Leta yang berniat untuk menolong makhluk itu

"Kita tolong saja siapa tau makhluk ini memerlukan pertolongan" Kata Navya yang entah sejak kapan mulai berani mendekati makhluk itu dan tanpa disangka membawanya menuju ke taman belakang

Mereka pun mengikuti Navya ke taman belakang karena mereka takut terjadi sesuatu kepadanya karena mereka sangat tau sekali bahwa Navya adalah orang yang ceroboh karena selama 16 tahun mereka hidup di panti asuhan yang sama dan merasakan baik buruknya kehidupan bersama-sama sehingga saling mengerti sifat satu sama lain

dan sesampainya disana mereka melihat Navya yang sedang memberikan sari bunga Helianthus kepada makhluk kecil itu dan tanpa diduga kelopak mata makhluk itu mulai terbuka dan terlihatlah bola mata berwarna Hazel yang menatap berbinar kepada Navya

"Denique inveni te Celsitudinem tuam(Akhirnya, saya menemukan Anda, Yang Mulia) " Ucap makhluk kecil itu sambil terbang mengelilingi Navya dengan perasaan yang gembira

"Makhluk itu berbicara apa sih, aku tidak mengerti" Kata Leta bingung karena tidak paham dengan bahasa yang diucapkan makhluk itu

"Aku paham apa yang di bicarakan nya tapi bagaimana mungkin ini terjadi" Batin Navya berkata sambil melihat kearah makhluk kecil yang masih berputar bahagia
-
-
-
-
-
-
Lanjut di chapter selanjutnya!!
Jangan lupa vote dan comment<3

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang