chapter 10

36 14 3
                                        

Di keesokan harinya,mereka berenam sekarang berkumpul di ruang tengah untuk berbincang mulai dari hal sepele hingga serius.

"Kurasa malam tadi ada seseorang yang tertidur dan akhirnya di gendong menuju kamar oleh ali" Ucap Aery Sambil melirik kearah Ruby dengan senyum nakal

"Heiii, berhentilah membicarakan hal itu. Kau sudah membicarakan itu berkali-kali kau tauu!!" Ucap Ruby dengan suara keras yang terdengar kesal berbeda dengan wajahnya yang memerah—bukankah dia malu, heh?

"YAKKK, BERHENTILAH BERCANDA TEMAN-TEMAN. Aku mempunyai kabar penting sekarang! " Pekik Lieza menghentikan perdebatan antara Aery dan Ruby

Mereka semua langsung menghentikan kegiatan mereka, termasuk Aery dan Ruby yang berdebat pun seketika terdiam dan langsung memasang muka serius.

"Jadi begini, kepala desa meminta kita untuk segera bertindak dan menyelidiki kasus jamur beracun ini mulai dari hutan mortis yang dipercaya sebagai tempat awal munculnya jamur itu. Kita akan pergi kesana bersama ali, jika kalian bertanya kenapa? Alasannya agar kita tidak tersesat dan juga aku mendengar bahwa skill bertarung ali sangat hebat. Jadi, kita akan lebih mudah menyelesaikan kasus ini jika ali ikut bersama kita" Jelas Lieza panjang lebar

"Baiklah, sekarang ayo segera persiapkan diri dan barang bawaan kalian. Kita akan pergi siang ini, lebih cepat lebih baik bukan? " Ucap Leta sambil berlalu pergi ke kamarnya

~~~POV NAVYA~~~
Sekarang aku berada dikamar untuk menyiapkan barang yang akan ku bawa nanti siang, mungkin aku akan membawa beberapa barang saja, hanya barang yang penting dan dapat membantu nantinya.

Setelah menyiapkan dengan matang apa yang akan kubawa, aku mulai mengambil tas ransel berbahan kain yang kudapat dari ruang penyimpanan Zenna tadi malam. aku mulai memasukkan semuanya dengan rapi satu persatu.

Disaat aku ingin memasukkan buku harianku, selembar foto terjatuh ke lantai. Aku mengambil selembar foto itu, ternyata foto itu adalah aku bersama rekan satu tim ku saat menyelesaikan latihan berburu pertama kali saat menjadi anggota agent.

"Aaahhh....Aku jadi merindukan masa-masa itu, bukankah kau sudah bahagia sekarang, kau dapat bertemu dengan keluargamu kan, tapi mengapa secepat ini,Ming"

"aku merindukanmu, Ming"
"Hikss... "

TOKK... TOKK... TOKKK

Suara ketukan pintu mengejutkanku, aku segera memasukkan barang ku yang tersisa termasuk foto itu kedalam ransel ku, berusaha seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.

Aku mendekat kearah pintu dan membukanya, ternyata itu adalah Zenna. Dia langsung masuk begitu saja setelah aku membuka pintu, hal yang sudah sering terjadi. aku menutup pintu dan mendekat kearahnya yang sedang duduk di atas tempat tidurku.

"Apa yang membuatmu datang kesini, apa ada hal penting yang ingin kau bicarakan? "

"Sebenarnya aku ingin menceritakan ini kepada kalian berenam, tapi aku akan menceritakan ini padamu terlebih dahulu. Kau tahu naiy, setiap malam aku selalu bermimpi bertemu sepasang suami-istri dan seorang pemuda yang selalu memanggilku dengan sebutan putriku dan adik kecilku. aku tidak dapat melihat wajah mereka dengan jelas, aku hanya dapat melihat warna rambut mereka yang berwarna keemasan yang berkilau. aku selalu memimpikan hal yang sama sepanjang malam, selalu berulang di kejadian yang sama terus menerus. Malam tadi aku memimpikan hal itu lagi tapi kali ini berbeda. Di mimpiku malam tadi, salah satu dari mereka memberikanku sebuah liontin emas berbentuk hati dan berkata "mungkin kami tidak bisa terus menerus menjenguk mu lewat mimpi lagi, tapi kita akan bertemu secara langsung nak, simpanlah ini. Liontin ini akan membantumu disaat kau kesulitan" Kalimat itu terucap dari bibir wanita di mimpiku, sehabis mengatakan itu mereka bertiga memelukku dan aku pun terbangun. Dan kau tau saat bangun aku memegang liontin emas itu di tanganku, lihatlah" Ucap Zenna sambil menunjukkan sebuah liontin emas berbentuk hati ditangannya.

"Bukankah liontin itu dapat terbuka, mungkin ada sesuatu di dalamnya" Ucapku setelah memperhatikan rongga yang ada di liontin itu.

Zenna yang mendengar perkataan ku mulai berusaha membukanya, ternyata benar liontin itu dapat terbuka. Didalamnya terlihat sebuah foto kecil berisikan sepasang suami-istri yang menggendong bayi di tangannya masing-masing, terlihat senyum bahagia dari keduanya.

~~~POV END~~~

Siang hari pun tiba, mereka semua telah berkumpul dengan membawa ransel mereka masing-masing terkecuali Leta dan Aery yang tidak ada disana.

"Kemana mereka berdua? " Tanya Ruby sambil celingak-celinguk

"Ku rasa mereka ada di dapur, seperti yang kau tahu mereka akan mengemas seluruh persediaan makanan seperti biasanya" Ucap Lieza dengan ekspresi malasnya

Dan seperti yang Lieza ucapkan, terlihat Leta dan Aery yang sedang heboh mengemas seluruh persediaan makanan di dapur, tak hanya makanan yang mereka kemas, alat masak pun juga mereka bawa. Merasa seluruh isi dapur sudah kosong, barulah Leta dan Aery mulai membawa empat karung goni  yang terisi penuh menuju ruang tengah.

Mereka yang berada di ruang tengah seketika ternganga melihat bawaan Leta dan Aery, bahkan ali yang baru datang pun ikut ternganga dibuatnya. Sedangkan sang pelaku hanya cuek bebek saja dan langsung membawa semua bawaan mereka menuju kereta kuda.

"Kurasa kita tak perlu pusing lagi memikirkan persediaan makanan nantinya" ucap Zenna melalui telepati

"Yahh kau benar, mereka seperti ingin pindahan saja" Sahut Ruby

"Ini lebih parah dari sebelumnya, kurasa kita perlu ketua agent kita disini" Balas Lieza dengan ekspresi wajah yang tertekan

"Kau benar da, mereka tidak terkendali jika tak ada ketua" Ucap Navya membenarkan ucapan Lieza

Ali yang sebelumnya ternganga melihat bawaan Leta dan Aery kembali di buat cengo melihat keempat orang yang sebelumnya bersamanya sudah hilang beserta bawaan mereka.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷DI PERJALANAN÷÷÷÷÷÷÷÷

Selama perjalanan menuju hutan mortis mereka semua ditemani oleh beberapa pengawal yang berkuda dibelakang dan didepan kereta kuda mereka termasuk ali yang memimpin perjalanan kali ini.

Mereka berenam berada dalam satu kereta kuda yang sama sedangkan untuk barang-barang bawaan mereka di kereta kuda satunya. Awalnya, Leta dan Aery ingin ikut kereta kuda yang membawa barang bawaan soalnya mereka ingin mencamili makanan yang mereka bawa. Tapi karena diancam mau di sentrum oleh Zenna, mau tidak mau mereka menurut dengan terpaksa.

Perjalanan menuju hutan mortis memerlukan waktu kurang lebih dua jam perjalanan. Jadi, selama perjalanan kali ini, Navya memasang perisai pelindung untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan seperti perjalanan mereka ke desa alwilda sebelumnya.

-
-
-
-
-
-
Jangan lupa vote dan comment<3

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang